Serangan penembakan yang terjadi di Universitas Nevada, Las Vegas, Rabu (6/12), dilakukan oleh seorang profesor yang sebelumnya ditolak mengajar di universitas itu. Dua dari tiga korbannya juga adalah profesor.
Korban diidentifikasi sebagai Profesor Cha Jan 'Jerry' Chang, 64, dari Henderson, dan Profesor Patricia Navarro Velez, 39, dari Las Vegas.
Identitas korban ketiga belum dirilis hingga malam hari karena kantor koroner berupaya mengidentifikasi keluarga terdekatnya.
Berbagai sumber penegak hukum mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Anthony Polito, 67, seorang profesor karir yang telah melamar untuk mengajar di universitas tersebut. Namun ia ditolak.
Peristiwa penembakan
Anthony Polito beraksi dengan bersenjatakan pistol. Ia menembak mati tiga orang di Lee Business School pada hari Rabu sebelum tewas dalam baku tembak dengan polisi. Semua korban adalah anggota fakultas atau staf dan bukan mahasiswa, kata pejabat universitas.
Itu ‘adalah hari tersulit dalam sejarah universitas kami,’ kata Rektor universitas Keith Whitfield dalam suratnya kepada mahasiswa dan staf.
Chang adalah seorang profesor madya di departemen manajemen, kewirausahaan, dan teknologi sekolah bisnis tersebut dan telah bekerja di kampus tersebut sejak tahun 2001.
Navarro-Velez adalah seorang profesor akuntansi yang meneliti analisis data dan pengungkapan keamanan siber, menurut situs web universitas tersebut. Dia adalah ibu dari empat anak dan sebelumnya menjabat sebagai profesor di Universitas Puerto Rico, kata David Correa kepada Las Vegas Review Journal.
Orang keempat yang tertembak berada dalam kondisi stabil, kata Sheriff Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas Kevin McMahill.
Polito memiliki gelar master di bidang administrasi bisnis dari Duke University dan memperoleh gelar PhD di bidang administrasi bisnis dari University of Georgia pada tahun 2002, demikian situs web universitas tersebut. Dia mengklaim di situs pribadinya bahwa dia memecahkan kode pesan Zodiac Killer dan membagikan detail tentang karier dan hobinya.
Namun, sejauh ini, polisi belum menemukan secara jelas motif penembakan tersebut.
Insiden ini menambah deretan panjang kasus penembakan di AS pada tahun ini. Menurut Gun Violence Archieve, ada 631 penembakan massal di Amerika Serikat tahun ini.
Menurut analisis CNN, ada 80 penembakan di sekolah di AS sepanjang tahun ini. Dari jumlah tersebut, 51 penembakan telah dilaporkan di sekolah dan 29 di kampus universitas dan perguruan tinggi.
Penembakan massal terbaru ini terjadi ketika para siswa sedang menjalani minggu belajar sebelum mengikuti ujian akhir dan menjalani liburan musim dingin, di kota yang sama yang mengalami penembakan massal terburuk dalam sejarah modern AS pada tahun 2017.
UNLV terletak hanya beberapa mil dari lokasi penembakan massal di festival musik Route 91 Harvest pada 1 Oktober 2017, yang menyebabkan sedikitnya 58 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Bertahun-tahun setelah pembantaian tersebut, dua korban lagi meninggal karena luka-luka terkait penembakan.(Metro, CNN)