Kementerian Luar Negeri RI membantah kabar yang menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berencana untuk melakukan kunjungan Myanmar di tengah terjadinya kudeta militer di negara tersebut. Pernyataan Kemlu tersebut menepis kabar media asing yang menyebut Retno Marsudi akan berkunjung ke negara itu.
Menurut juru bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah, Menlu Retno membuka opsi melakukan kunjungan ke Ibu Kota Naypyitaw untuk mencari solusi di tingkat kawasan, dalam hal ini ASEAN. Rencana kunjungan tersebut disusun dengan terus mempertimbangkan perkembangan situasi di Myanmar.
"Dengan melihat perkembangan yang ada saat ini dan setelah berkonsultasi dengan sejumlah negara ASEAN lainnya, saat ini bukan merupakan waktu yang tepat untuk untuk melakukan kunjungan ke Myanmar," jelas Faizasyah dalam pengarahan media secara virtual pada Rabu (24/2).
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa Indonesia terus berkomitmen untuk berkontribusi dan berkomunikasi dengan seluruh pihak di Myanmar.
"Indonesia akan terus melakukan konsultasi dengan negara ASEAN lainnya mengenai setiap perkembangan yang ada (di Myanmar)," sambungnya.
Sebelumnya, Menlu Retno telah melakukan kunjungan ke Brunei Darussalam dan Singapura. Setelahnya, pada hari ini dia dijadwalkan untuk berangkat ke Thailand dan bertemu dengan mitranya di sana.
Rangkaian kunjungan tersebut adalah bagian dari upaya diplomasi Indonesia untuk mengumpulkan pandangan dan mencapai konsensus antara negara-negara ASEAN terkait situasi politik di Myanmar pascakudeta.