Kenakan kerudung, PM Selandia Baru dibanjiri simpati
Sosok Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern turut jadi bahan pembicaraan menyusul serangan teror di dua masjid di Kota Christchurch yang menewaskan 50 orang pada Jumat (15/3).
Foto-foto yang menunjukkan PM Ardern mengenakan kerudung saat bertemu dengan komunitas muslim beredar luas, mengundang reaksi positif.
Dalam salah satu fotonya yang paling banyak dibagikan, perempuan berusia 38 tahun itu menatap lurus ke depan dan wajahnya mengekspresikan keprihatinan mendalam.
Among the many faces & stories I’ll remember from the #ChristChurchMosque tragedy, I will never forget Prime Minister Jacinda Ardern. What a remarkable leader. Not only did she ban assault weapons following the incident, she’s offered financial assistance to the victims familes. pic.twitter.com/LT7cCqjPhK
— Faiza N. Ali (@faiza_n_ali) 17 March 2019
"Di antara banyak wajah & cerita yang akan saya ingat dari tragedi #ChristChurchMosque, saya tidak akan pernah melupakan Perdana Menteri Jacinda Ardern. Pemimpin yang luar biasa. Dia tidak hanya melarang senjata setelah penyerangan itu, dia juga menawarkan bantuan keuangan kepada keluarga korban," tulis warganet Faiza N. Ali.
True leadership and integrity. #JacindaArdern represents what a Just leader is. These past few days she has shown nothing but strength and justice, oh & her honor is literally paying for all of the victims funerals and families without financial assistance for years to come. pic.twitter.com/4p48DtNQrS
— Sharany (@sharberry16) March 17, 2019
"Kepemimpinan dan integritas sejati. #JacindaArdern mewakili apa itu pemimpin yang adil. Beberapa hari terakhir ini dia tidak menunjukkan apa-apa selain kekuatan dan keadilan," kicau pemilik akun Twitter @sharberry16.
So proud to have @jacindaardern as our PM. You are a true leader and will continue to inspire me everyday. #JacindaArdern #realleadership pic.twitter.com/CFe5s7QFfI
— Deahn Mark (@deahn85) March 16, 2019
"Sangat bangga memiliki @jacindaardern sebagai PM kami. Anda adalah pemimpin yang sesungguhnya dan akan terus menginspirasi kami setiap hari," tulis pemilik akun @deahn85.
She has set an example for the world leaders that how a leader should treat with the people neutrally. An example is set for president trump undoubtedly.
— Muhammad KHALID (@MDkhalidTweets) March 18, 2019
Love and respect for the prime minister of New Zealand.♥️ #ChristchurchTerrorAttack #JacindaArdern pic.twitter.com/P6fzFXAusy
"Dia telah memberikan contoh bagi para pemimpin dunia bagaimana seorang pemimpin harus memperlakukan rakyatnya secara netral ... Cinta dan hormat kepada PM Selandia Baru," kata pemilik akun Twitter @MDkhalidTweets.
Empathy, resolve, leadership, reform #respect #jacindaardern ???? ???????? pic.twitter.com/S71qRXrDQb
— Kate Kennedy (@katemtkennedy) March 19, 2019
"Empati, tekad, kepemimpinan, reformasi," tulis @katemtkennedy.
This prime minister have raised the bar so high for the world leaders to exemplify. What a remarkable human. #jacindaardern pic.twitter.com/QKdTCOconR
— Mati Irre® (@DaballeeStudios) March 18, 2019
"Perdana menteri ini telah mengangkat standar yang sangat tinggi untuk dicontohkan oleh para pemimpin dunia. Manusia yang luar biasa. #JacindaArdern," twit @DaballeeStudios.
So proud of our Prime Minister... a true leader, a true humanitarian. #NZTerrorAttack #JacindaArdern pic.twitter.com/atNhMV7THm
— Mr Sage (@nzsage) March 18, 2019
"Sangat bangga dengan PM kami ... seorang pemimpin yang sesungguhnya, kemanusiaan yang sejati," kicau pemilik akun @nzsage.
PM Ardern mengunjungi para pengungsi dan anggota komunitas muslim di Christchurch pada Sabtu (16/3). Dengan berurai air mata dia menyampaikan bahwa seluruh negeri "bersatu dalam kenestapaan".
"Ini bukan Selandia Baru. Satu-satunya bagian dari insiden itu yang merupakan Selandia Baru adalah dukungan yang kita lihat sekarang," tegas ibu satu anak tersebut.
Kirk Hargreaves adalah fotografer di balik potret PM Ardern tersebut. Dia telah membuntuti sang PM sejak Ardern turun dari pesawat. Namun, karena tiba telat di tempat pertemuan PM Ardern dengan komunitas muslim, Hargreaves tidak bisa masuk.
"Ruangan itu terlalu ramai karena dipenuhi oleh anggota komunitas," terang Hargreaves.
Hargreaves tahu persis bahwa hasil jepretannya akan menuai reaksi.
"Empati dan seluruh sifat kemanusiaan yang luar biasa yang dia tunjukkan dalam foto itu ... saya senang orang selaras dengan itu," tutur Hargreaves.
Perpaduan warna, kerudung yang dikenakan PM Ardern, dan pembingkaian gambar membuat Hargreaves menyebut hasil jepretannya religius.
"Saat saya melihat wajahnya, dan efek bunga-bunga, saya sepenuhnya tahu bahwa ini penting. Ini adalah foto religius, sebuah potret dengan bermacam simbol agama ... Ini adalah foto universal," kata Hargreaves.
Tidak akan menyebut nama tersangka
PM Ardern menegaskan dirinya tidak akan pernah menyebut nama pelaku serangan teroris Christchurch. Sebagai gantinya, dia mendesak publik untuk tidak pula menyebut nama para korban.
Itu disampaikan PM Ardern saat berbicara di hadapan parlemen untuk pertama kalinya pascaserangan. Dia memastikan bahwa pelaku akan menghadapi kekuatan hukum penuh di Selandia Baru.
Mengawali pidatonya dengan assalamualaikum, PM Ardern mengatakan bahwa hari di mana serangan terjadi akan selamanya dikenang dalam ingatan kolektif. Tetapi, alih-alih fokus pada pelaku, dia meminta perhatian ditujukan pada korban serangan, di mana sembilan orang masih dalam kondisi kritis di rumah sakit Christchurch.
Sebelumnya, PM Ardern menuturkan kekhawatirannya bahwa keputusan tersangka untuk memecat pengacaranya dan memilih mewakili dirinya sendiri di pengadilan adalah bagian dari upayanya menggunakan persidangan untuk menyebarkan pandangan politiknya.
Pria kelahiran Australia yang mendukung supremasi kulit putih, Brenton Tarrant (28), telah didakwa atas tuduhan pembunuhan. Dia muncul di pengadilan distrik Christchurch pada Sabtu.
Pengadilan menunjuk seorang pengacara untuknya, namun pada siang harinya dia memecatnya dan bermaksud untuk mewakili dirinya sendiri dalam persidangan.
Persidangan berikutnya akan dilakukan di Pengadilan Tinggi South Island pada 5 April.
Pemerintah sendiri berharap dapat mengumumkan reformasi UU Senjata sebelum Senin (25/3). PM Ardern menyatakan bahwa kabinet telah menyepakati perubahan dan ada urgensi serta ketetapan bahwa langkah ini tidak akan digagalkan oleh pelobi pro-senjata.
"Kita memiliki penggunaan senjata yang sah dan bertanggungjawab, terutama di komunitas pedesaan. Pandangan saya adalah bahwa pemilik senjata akan bersama kami, itu adalah keyakinan mutlak saya," ungkap PM Ardern.
Sudah ada laporan tentang para petani yang menyerahkan senapan mereka pascaserangan teror tersebut. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dijadwalkan akan terbang ke Jakarta pada Selasa (19/3) malam, sebagai bagian dari lawatannya ke Indonesia dan Turki untuk menyampaikan simpati mendalam.
Kepada New Zealand Herald, Menlu Peters mengatakan bahwa ada dari mereka yang tewas atau terluka berasal atau memiliki keluarga di Indonesia.
PM Ardern akan kembali ke Christchurch pada Rabu besok untuk mengikuti prosesi pemakaman para korban serangan teror terburuk dalam sejarah modern Selandia Baru.
Pekuburan hanya berjarak dua km dari Masjid Linwood, tempat tujuh orang ditembak mati. Di Masjid Al Noor, tempat sebagian besar korban tewas, polisi mengumpulkan bunga yang ditinggalkan oleh masyarakat dan menyematkannya di pagar. Rantai kertas yang ditinggalkan oleh para siswa sekolah bertuliskan "kita adalah satu" dan "maaf kami tidak bisa menjaga Anda."
Dalam pernyataannya di parlemen, PM Ardern turut menyoroti keberanian dua pria di Masjid Al Noor. Masing-masing bernama Naim Rasheed, yang tewas saat berusaha merebut pistol dari pelaku dan Abdul Aziz, yang melemparkan kartu pembayaran pada tersangka untuk mengusirnya. Keduanya berasal dari Pakistan.
PM Ardern juga menyinggung nama Haji-Daoud Nabi (71) yang ditembak mati setelah membuka pintu masjid dan mengatakan, "Halo, saudara."
"Dia tidak tahu kebencian yang ada di balik pintu itu," kata PM Ardern. "Tapi sambutannya memberi tahu kita begitu banyak bahwa dia adalah anggota dari kepercayaan yang menyambut semua anggotanya, yang menunjukkan keterbukaan dan perhatian."
Pemerintah telah membentuk penyelidikan independen tentang bagaimana badan intelijen dan keamanan gagal mencegah serangan teror itu, termasuk apakah mereka gagal mengindahkan peringatan dari komunitas muslim tentang meningkatnya ancaman kekerasan.
Menteri Kehakiman Andrew Little menolak kritik terhadap badan intelijen GCSB dan SIS dan mengatakan kepada TVNZ1 bahwa mereka telah menindaklanjuti setiap petunjuk yang mereka dapatkan terkait dengan ekstremisme dalam bentuk apa pun. GCSB mengonfirmasi pada Senin malam bahwa pihaknya belum menerima informasi atau intelijen yang relevan sebelum serangan teror pekan lalu.
PM Ardern mengungkapkan bahwa dia juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May tentang mengambil tindakan global terhadap kegagalan Facebook dalam mencegah serangan itu dari siaran langsung.
Pada Senin (18/3), Facebook mengatakan kepada pihak berwenang bahwa mereka telah menghapus 1,5 juta salinan video penembakan meski masih tetap ada yang beredar.
PM Ardern memperingatkan perusahaan media sosial atas peran mereka dalam menyebarkan video serangan, dengan mengatakan "mereka adalah penerbit, bukan hanya tukang pos". (Stuff dan The Guardian)