Beberapa patung Moai yang rusak akibat kebakaran di Pulau Paskah, Chile, pada Senin (3/10) waktu setempat, tidak bisa diperbaiki. Luas area yang terbakar mencapai 60 hektare
"Moainya hangus total," Direktur Komunitas Ma'u Henua, Ariki Tepano, melalui laman media sosialnya. Ma'u Henua adalah lembaga yang bertugas menjaga taman nasional.
Pernyataan senada disampaikan Wali Kota Pulau Paskah, Pedro Edmunds.
Pulau Paskah, yang terlah 3.500 km di lepas pantai Chile, menyimpan hampir 1.000 batu besar peninggalan masa prasejarah bernama Moai. Rerata megalit yang diukir suku Polinesia, penduduk asli Rapa Nui, lebih dari 500 tahun lalu tersebut memiliki tinggi 4 meter dan berbentuk kepala besar.
Posisi megalit Moai berbentuk cincin di sekitar pulau dan menghadap ke daratan. Ukiran batu yang terbesar memiliki berat 74 ton dan tinggi 10 meter.
Terdapat pula patung yang dikenal sebagai Hoa Hakananai'a dan disimpan di British Museum. Patung ini diberikan kapten angkatan laut Inggris kepada Ratu Victoria tahun 1860-an.
Pemerintah Chile dan otoritas Pulau Paskah sempat meminta Hoa Hakananai'a dikembalikan pada 2018. Namun, Pemerintah Kota Paskah mengutamakan pengembalian berupa uang.
Pulau Paskah menggantungkan perekonomiannya dari sektor pariwisata. Wisatawan baru dapat mengunjunginya dalam 3 bulan terakhir lantaran sempat ditutup akibat pandemi Covid-19.
Belakangan, akses wisatawan menuju Pulau Paskah ditutup kembali pascainsiden tersebut. Pangkalnya, tim konservasi sedang memeriksa tingkat kerusakan akibat kebakaran. (BBC)