Lima negara yakni Cina, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis mengumpulkan satu suara bahwa tidak ada negara di dunia ini yang bisa memenangi perang nuklir. Lima negara itu telah bersepakat bahwa penyebaran senjata nuklir lebih lanjut dan perang nuklir harus dihindari. Pernyataan bersama tentang kesepakatan soal nuklir ini diterbitkan Senin (3/1) waktu setempat.
Pernyataan Ajudan Rusia Kremlin Yuri Ushakov seperti dikutip Reuters, Selasa (4/1), menyebutkan, lima negara itu yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB menganggapnya sebagai tanggung jawab utama mereka untuk menghindari perang antara negara-negara nuklir dan untuk mengurangi risiko strategis. Kerja sama dengan semua negara dibutuhkan untuk menciptakan suasana keamanan.
"Kami menegaskan bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperjuangkan. Penggunaan nuklir akan memiliki konsekuensi yang luas. Kami juga menegaskan bahwa senjata nuklir selama masih terus ada harus melewati tujuan defensif, mencegah agresi, dan mencegah perang," kata pernyataan itu.
Wakil Menteri Luar Negeri Cina Ma Zhaoxu mengatakan, pernyataan bersama itu dapat membantu meningkatkan rasa saling percaya dan menggantikan persaingan dengan kerja sama di antara negara-negara besar. Cina sendiri memiliki kebijakan tidak akan ada penggunaan pertama pada senjata nuklir.
Prancis juga merilis pernyataan itu, menggarisbawahi bahwa kelima kekuatan itu menegaskan kembali tekad mereka untuk mengontrol senjata nuklir dan perlucutan senjata. Mereka akan melanjutkan pendekatan bilateral dan multilateral untuk mengontrol senjata nuklir.
Pernyataan dari apa yang disebut kelompok P5 datang ketika hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Moskow telah jatuh ke titik terendah sejak akhir Perang Dingin, sementara hubungan antara Washington dan Cina juga berada pada titik terendah atas berbagai ketidaksepakatan.
Pentagon pada November dengan tajam meningkatkan perkiraan jumlah persenjataan nuklir Cina yang diproyeksikan selama beberapa tahun mendatang. Lembaga itu mengatakan Beijing dapat memiliki 700 hulu ledak pada 2027 dan mungkin 1.000 pada 2030.
Washington telah berulang kali mendesak Cina untuk bergabung dengannya dan Rusia dalam perjanjian kontrol senjata baru. Ketegangan geopolitik antara Moskow dan negara-negara Barat telah meningkat karena kekhawatiran tentang penumpukan militer Rusia di dekat negara tetangga Ukraina. Moskow mengatakan dapat memindahkan tentaranya di sekitar wilayahnya sendiri jika dianggap perlu.