close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi. Twitter/@SpeakerPelosi
icon caption
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi. Twitter/@SpeakerPelosi
Dunia
Rabu, 25 September 2019 09:34

Ketua DPR AS gulirkan proses pemakzulan Trump

Trump dituduh mencari bantuan aisng untuk menyelidiki salah satu saingan politiknya.
swipe

Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi resmi meluncurkan proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump atas tuduhan dia mencari bantuan pihak asing untuk menyelidiki salah satu saingan politiknya.

Pelosi, yang juga merupakan politikus top dari Partai Demokrat, mengatakan bahwa Trump harus bertanggung jawab atas tindakannya.

Dia menyatakan, Trump telah melakukan pelanggaran hukum dan menyebut tindakannya sebagai, "Pelanggaran terhadap tanggung jawab konstitusional".

"Pekan ini Presiden Trump mengakui telah meminta Presiden Ukraina untuk mengambil tindakan yang akan menguntungkannya secara politik," kata Pelosi. "Trump harus bertanggung jawab."

Sebagai Ketua DPR, Pelosi merupakan anggota Demokrat paling senior. Sejauh ini, dia membantah klaim bahwa dirinya berusaha memakzulkan Trump.

Meski didukung kuat oleh Partai Demokrat, kemungkinan besar upaya pemakzulan tidak akan lolos dari Senat yang dikendalikan oleh Partai Republik.

Perselisihan ini dipicu oleh laporan yang menyatakan adanya laporan intelijen yang mengajukan pengaduan resmi terkait panggilan telepon antara Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy.

Apa yang dikatakan kedua pemimpin dalam percakapan itu masih belum jelas, tetapi Demokrat menuduh Trump mengancam akan menangguhkan bantuan militer untuk memaksa Ukraina menyelidiki tuduhan korupsi terhadap mantan Wakil Presiden AS Joe Biden dan putranya, Hunter.

Trump mengakui telah mendiskusikan Biden dengan Zelensky, tetapi mengatakan dirinya hanya berusaha mendorong Eropa meningkatkan bantuan militer dengan mengancam akan menahan bantuan bagi Ukraina.

Biden membantah melakukan kesalahan apa pun. Dia kemudian mendukung proses pemakzulan kecuali jika Trump mematuhi investigasi terhadapnya.

"Memakzulkan Trump akan menjadi tragedi, tetapi hal itu merupakan hasil dari perbuatannya sendiri," kata Biden.

Dalam serangkaian twit, Trump mengatakan Demokrat dengan sengaja merusak dan mengganggu pencapaiannya di Sidang Umum PBB dengan melakukan "perburuan penyihir". Dia membantah tudingan itu dan menyebut upaya pemakzulannya sebagai sampah.

"Mereka bahkan tidak pernah melihat transkrip percakapan telepon itu. Benar-benar sebuah perburuan penyihir," twitnya.

Trump berjanji akan merilis transkrip percakapannya dengan Zelensky.

Menanggapi seruan pemakzulan dari Demokrat, pemimpin Partai Republik di DPR, Kevin McCarthy, mengatakan bahwa Pelosi hanya mewakili DPR dan tidak menjadi representasi suara seluruh warga AS terkait isu tersebut.

"Dia tidak bisa secara sepihak memutuskan akan melakukan penyelidikan untuk pemakzulan," tambah dia.

Pengumuman Pelosi memberikan lampu hijau bagi sebuah komite untuk menyelidiki panggilan telepon Trump dengan Zelensky dan menentukan apakah dia melakukan pelanggaran yang dapat berujung pemakzulan.

Dalam pengumumannya, Pelosi mengatakan enam komite kongres lainnya yang sedang menyelidiki Trump mengenai masalah-masalah lain akan bersatu dan berada di bawah payung penyelidikan pemakzulan resmi.

Jika penyelidikan disetujui, DPR akan melakukan pemungutan suara terkait setiap dakwaan terhadap Trump. Dengan mayoritas Demokrat di sana, hal itu dinilai dapat bergulir dengan mudah.

Namun, selanjutnya pemungutan suara akan berlanjut ke Senat, di mana mayoritas dua pertiga diperlukan.

Jajak pendapat YouGov menyatakan, 55% warga AS akan mendukung pemakzulan jika dapat dipastikan bahwa Presiden Trump memang akan menangguhkan bantuan militer ke Ukraina untuk mendorong para pejabat negara itu menyelidiki Biden dan putranya. 

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan