Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur pada Kamis (12/3) menunda sidang 1Malaysia Development Berhad (1MDB) karena seluruh tim pembela eks Perdana Menteri Najib Razak dilaporkan telah melakukan kontak dekat dengan orang yang diduga terpapar coronavirus jenis baru atau Covid-19.
Noor Farhah Mustaffa, pengacara dari Messrs Shafee & Co memberi tahu Hakim Collin Lawrence Sequerah bahwa penasihat hukum utama Najib Razak, Muhammad Shafee Adullah, pada Kamis menerima kabar dari istrinya yang mengatakan bahwa saudara iparnya harus menjalani tes coronavirus jenis baru.
Pada Sabtu (7/3), adik ipar Shafee Abdullah menghadiri acara yang juga dihadiri oleh dia dan timnya. Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur diberitahu bahwa adik ipar itu sempat melakukan kontak dekat dengan seseorang yang baru-baru ini dinyatakan positif coronavirus.
"Kemungkinan seluruh kantor kita harus dikarantina," kata Noor Farhah.
Sejauh ini, Malaysia mencatat 149 kasus coronavirus jenis baru.
Kepala Jaksa Penuntut Gopal Sri Ram menyatakan dia tidak keberatan menunda persidangan 1MDB. Gopal sendiri menuturkan bahwa dia perlu menjalani tes kesehatan karena melakukan kontak dengan pasien yang diduga tertular coronavirus.
"Saya dijadwalkan untuk menjalani tes kesehatan kedua besok. Saya bisa memahami kekhawatiran karena cepatnya penyebaran virus," tambah dia.
Hakim Collin memerintahkan tim pembela Najib Razak untuk menyerahkan surat-surat medis yang menyatakan bahwa adik ipar Shafee Adullah telah mengikuti tes kesehatan. Dia juga meminta tim pembela memberikan dokumen resmi yang mengatakan bahwa mereka diperintahkan untuk mengarantina diri. Jika tidak, dia bersikeras persidangan akan dilanjutkan.
"Jika saya tidak menerima surat-surat ini pada Jumat (13/3), saya tidak melihat alasan mengapa persidangan harus ditunda lebih lanjut," kata Collin.
Najib Razak sedang menjalani persidangan atas empat dakwaan korupsi, dia diduga menggunakan posisinya untuk menjarah dana sebesar US$749 juta dari 1MDB. Secara terpisah, dia juga menghadapi 21 dakwaan lainnya terkait pencucian uang atas dana 1MDB. Dia secara konsisten membantah melakukan kesalahan. (The Straits Times dan Bloomberg)