Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyampaikan turut bersimpati pada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah dinyatakan positif Covid-19.
Pesan yang diungkap media pemerintah Korut, KCNA, itu berisi harapan Kim agar Trump baik-baik saja dan segera pulih dari coronavirus.
“Dia sangat berharap agar mereka pulih secepatnya,” tulis KCNA, Sabtu (3/10).
KCNA menyebut Kim Jong Un berharap Trump dan istrinya bisa mengatasi Covid-19. Kim menyampaikan simpati dan "salam hangat" kepada Trump dan istrinya.
“Dia sangat berharap agar mereka pulih secepatnya,” lanjut KCNA.
Trump dan Kim memang menjalin hubungan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Trump telah bertemu Kim Jong-un tiga kali pada 2018 dan 2019. Bahkan, Trump pernah menyatakan bahwa mereka "jatuh cinta" setelah bertukar surat dengan Kim tahun lalu.
Sebelumnya, Trump dan istrinya, Melania Trump, dinyatakan positif coronavirus jenis baru. Informasi tersebut disampaikan Trump sendiri melalui twitnya pada Jumat (2/10) dini hari waktu setempat.
Tes positif Trump datang hanya beberapa jam setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa asisten senior, Hope Hicks, terjangkit Covid-19 setelah bepergian dengan presiden beberapa kali pada pekan ini.
Banyak pihak menilai bahwa Trump yang berusia 74 tahun berisiko mengalami komplikasi serius yang lebih tinggi.
"Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif Covid-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melewati ini BERSAMA!" twit Trump Jumat, (2/10).
Pada Kamis, Trump mengumumkan bahwa dia dan Melania memulai proses karantina mandiri setelah Hicks dinyatakan positif.
Diagnosis tersebut dinilai menjadi pukulan besar bagi Trump yang telah berusaha mati-matian untuk meyakinkan rakyatnya bahwa AS berhasil melewati masa terburuk dari pandemik coronavirus jenis baru.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Negeri Paman Sam sejauh ini mencatat 7.213.419, termasuk sebanyak 206.402 fatalitas.
Selain itu, diagnosis Trump dinyatakan sebagai risiko kesehatan paling serius yang dihadapi oleh Presiden AS dalam sejarah baru-baru ini. (Reuters)