Komisi I DPR menyoroti sikap pemerintah yang terkesan diam dalam menyikapi peta baru China. Padahal, sejumlah negara melayangkan protes lantaran mengklaim perbatasan.
"Negara-negara tetangga kita sedang resah, gelisah. India, Malaysia, Filipina, Vietnam. Tapi, Indonesia kelihatan anteng-anteng," ucap anggota Komisi I DPR, Sukamta.
"Konon katanya Indonesia tidak tersentuh oleh peta baru China. Apa benar demikian karena sebagian orang mengatakan tidak demikian?" imbuh politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Sukamta melanjutkan, peta baru China tersebut menuai kontroversi lantaran mengklaim wilayah negara lain sebagai teritorialnya. Ia pun meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan penjelasan komprehensif atas isu ini.
"Apakah memang betul kita betul-betul aman perbatasan kita dari klaim China atau karena kita memang tidak mau menyinggung The Big Brother ini dari sisi diplomasi?" tanya dia, menukil laman DPR.
Pernyataan senada diutarakan anggota Komisi I DPR, Lodewijk Paulus. Ia menyampaikan, Malaysia dan Filipina telah mengirimkan nota protes karena China secara sepihak mengklaim memiliki wilayah kedua negara itu.
"Filipina dan Malaysia sudah komplain. Sama dengan Pak Sukamta, apakah tidak ada pengaruhnya untuk Indonesia atau bagaimana?" ujar politikus Partai Golkar ini.
Diketahui, China secara sepihak mengklaim teritorialnya lebih luas dalam peta standar yang dirilisnya 28 Agustus 2032. Beberapa negara, yakni India, Malaysia, dan Filipina, pun melayangkan protes.
Protes itu disampaikan karena peta baru China mencakup wilayah yang disengketakan dengan negara-negara tetangga. Misalnya, Arunachal Pradesh, Aksai Chin, di India serta Taiwan hingga wilayah maritim zona eksklusif ekonomi (ZEE) Malaysia dekat Sabah dan Sarawak, Brunei, Filipina, Indonesia, dan Vietnam.