close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Dunia
Jumat, 07 Januari 2022 15:44

Kondisi Kazakhstan setelah kerusuhan

Internet ditutup di seluruh negeri, mengganggu penambangan bitcoin di salah satu penambang crypto terbesar di dunia.
swipe

Kekerasan baru meletus di kota utama Kazakhstan Almaty pada Kamis (6/1), ketika Rusia mengirim pasukan terjun payung untuk memadamkan pemberontakan di salah satu sekutu Uni Soviet tersebut.

Polisi di Almaty mengatakan, mereka telah membunuh puluhan perusuh semalam hingga Kamis dini hari. Selain itu, pihak berwenang mengatakan, setidaknya 18 anggota pasukan keamanan telah tewas, termasuk dua yang ditemukan dipenggal serta lebih dari 2.000 orang ditangkap.

Reuters pada Jumat (7/1) melaporkan kediaman presiden dan kantor wali kota serta mobil-mobil telah terbakar. Personel militer telah mendapatkan kembali kendali atas bandara utama, yang sebelumnya disita oleh pengunjuk rasa. Namun, alun-alun utama Almaty diduduki secara bergantian oleh pasukan militer dan ratusan pengunjuk rasa sepanjang hari.

Wartawan Reuters mendengar ledakan dan tembakan ketika kendaraan militer dan sejumlah tentara maju, meskipun penembakan kembali berhenti di malam hari. Kantor berita Kazakhstan, TASS menuliskan, banyak orang telah tewas dalam setiap tembakan baru.

Pengiriman pasukan Rusia adalah pertaruhan bagi Ajudan Rusia Kremlin Yuri Ushakov untuk menunjukkan, bahwa kekuatan militer dapat dengan cepat mengamankan kepentingan negara tersebut di kawasan Asia Tengah di tengah situasi terburuk dalam 30 tahun pascakemerdekaan Kazakhstan.

Sementara produksi minyak di lapangan di kawasan Tengiz, Kazakhstan, berkurang sejak Kamis, Chevron yang merupakan operator penambangan di sana mengatakan, beberapa kontraktor harus menyingkir dari jalanan yang digunakan untuk aksi protes. Akibatnya, harga minyak naik lebih dari 1% pada Kamis dan uranium juga melonjak sejak bentrokan meletus.

Internet ditutup di seluruh negeri, mengganggu penambangan bitcoin di salah satu penambang crypto terbesar di dunia dan menyulitkan untuk mengukur tingkat kerusuhan.

Kekerasan ini belum pernah terjadi sebelumnya di negara yang diperintah dengan tegas sejak zaman Soviet di bawah pemimpin Nursultan Nazarbayev, 81. Presiden ini telah sepenuhnya memegang kendali meskipun mengundurkan diri tiga tahun lalu dan digantikan oleh suksesornya Kassym-Jomart Tokayev.

Tokayev mengatakan, dia memanggil aliansi militer yang dipimpin Moskow dari negara-negara bekas Soviet. Dia menyalahkan kerusuhan pada teroris terlatih asing yang dikabarkan telah menyita bangunan dan senjata.

Moskow mengatakan, akan berkonsultasi dengan Kazakhstan dan sekutu tentang langkah-langkah untuk mendukung operasi kontrateroris mengulangi pernyataan Tokayev bahwa pemberontakan itu terinspirasi asing. Namun, baik Kazakhstan maupun Rusia tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataan itu.

Kendati demikian, Moskow tidak mengungkapkan berapa banyak pasukan yang dikirimnya, dan tidak mengidentifikasi apakah ada yang terlibat dalam kerusuhan Kamis. Sekretaris jenderal aliansi bekas Uni Soviet atau Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif mengatakan kepada kantor berita RIA, bahwa pasukan penjaga perdamaian secara keseluruhan akan berjumlah sekitar 2.500 dan dapat diperkuat jika perlu.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan