close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Starbucks akan hadir di supermarket dalam bentuk produk kopi bubuk./Shutterstock
icon caption
Starbucks akan hadir di supermarket dalam bentuk produk kopi bubuk./Shutterstock
Dunia
Senin, 07 Mei 2018 15:05

Kopi Starbucks akan dijual di supermarket

Lewat Starbucks, Nestle menargetkan pendapatan yang bisa berkontribusi mencapai 9% dari total penjualan setahun sebesar US$ 2 miliar.
swipe

Dua perusahaan kopi yang saling bersaing yakni Nestle SA dan Starbucks mengakhiri persaingannya dengan saling bekerjasama memproduksi produk kopi. Nestle akan menjadi bagian dari Starbucks dengan merilis produk teranyarnya. 

Reuters melaporkan, Nestle akan membayar Starbucks hingga US$ 7,15 miliar demi mendapatkan lisensi kopi Starbucks di luar kedainya. Perusahaan makanan asal Swsiss tersebut berhak untuk memasarkan produk perusahaan kopi asal AS di seluruh dunia dengan catatan dijual di luar kedai kopi Starbucks. 

Chief Executive Starbucks Kevin Johnson mengatakan, aliansi kopi global tersebut akan membawa pengalaman Starbucks ke rumah jutaan orang di seluruh dunia melalui jangkauan dan reputasi Nestle. Demi mendukung hal tersebut, Nestle akan mengambil sekitar 500 karyawan Starbucks.

Alasan Nestle membeli hak merek cipta Starbucks demi meremajakan kerajaan kopi kedua perusahaan. Nantinya, Nestle akan menjual produk kopi Starbucks di supermarket, restoran dan katering dalam sistem kapsul Nepresso dan Dolce Gusto mulai tahun depan. 

Kesepakatan kedua perusahaan kopi ini akan membuat Nestle merajai bisnis kopi mengalahkan Nespresso dan Starbucks di dunia. Saat ini seperti diketahui, pasar kopi dunia dikuasai oleh Nescafe sebesar 15%, sementara Nespresso pangsa pasarnya sebesar 4,5% dan Starbucks sebesar 2,4%. 

Analis Bank Vontobel AG Jean Philippe Bertschy menilai kesepakatan dengan Starbucks terbilang mahal. Meski dinilai juga tidak akan membuat Nestle merugi.  

"Harga mahal akan terbayar dalam tiga sampai empat tahun ke depan. Cara ini memungkinkan Nestle untuk mendapatkan pasar AS yang selama ini merupakan titik kelamahannya," terang Berschy seperti dikutip Bloomberg

Nestle mengharapkan kesepakatan dengan kopi berlambang putri duyung ini berkontribusi positif terhadap pendapatan per saham. Target pertumbuhan organik mulai terjadi pada tahun 2019. 

Nestle menargetkan penjualan tahunan sebesar US$ 2 miliar dan sekitar 9% dari total pendapatannya berasal dari Starbucks. Kesepakatan tersebut juga diartikan bahwa Nestle akan mendapatkan hak untuk menjual produk kopi kemasan dengan merek termasuk Kopi Terbaik Seattle, Starbucks VIA, dan Torrefazione Italia. 

Belum lagi tambahan, Teh Teavana. Namun, kesepakatan tidak termasuk produk siap minum dan semua penjualan di kedai kopi Starbucks.

"Dengan Starbucks, Nescafe dan Nespresso, kami menyatukan tiga merek ikonik di dunia kopi," kata Chief Executive Officer Nestle Mark Schneider. 


 

img
Mona Tobing
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan