Korban meninggal dunia akibat berdesakan dalam peraayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan, semakin bertambah. Kini, jumlahnya sudah mencapai 153 orang dengan 20 di antaranya merupakan warga negara asing.
Dilansir dari BBC, Minggu (30/10, sebagian besar korban adalah remaja berumur sekitar 20 tahun.
Pihak berwenang mengatakan bahwa 20 warga negara asing tewas dalam kecelakaan tadi malam. Seorang warga negara Thailand termasuk di antara mereka yang tewas, kata Kedutaan Besar Kerajaan Thailand di Seoul.
Kedutaan Australia telah mengkonfirmasi bahwa salah satu warganya juga tewas dalam kecelakaan itu.
Choi Seong-beom selaku Kepala Pemadam Kebakaran di Yongsan, mengatakan bahwa orang-orang dari Iran, Uzbekistan, China, dan Norwegia juga telah meninggal.
Kondisi terkini di Itaewon, toko-toko yang biasanya buka dan mendapatkan keuntungan cukup besar saat Halloween justru tutup. Padahal, perayaan Halloween kali ini menjadi harapan para penjual usai pandemi Covid-19.
Itaewon sendiri merupakan sebuah distrik dengan kehidupan malamnya yang semarak dan restoran-restoran unik. Musim-musim seperti ini biasanya akan terlihat kerumunan anak muda menuju tempat favorit mereka dan turis dari dalam serta luar negeri berjejer di salah satu gang sempit Itaewon.
Namun, hari ini terdapat polisi di luar stasiun kereta bawah tanah Itaewon. Sebuah kelangkaan di negara yang membanggakan keselamatan publiknya.
Tak hanya itu, jalan utama Itaewon benar-benar tertutup. Restoran kecil, kafe, dan toko pakaian, yang selalu ingin buka di hari yang cerah seperti ini, tutup.
Seorang pria yang menjalankan toko penjahit tepat di seberang lokasi tragedi itu tetap membuka tokonya hari ini.
Dia tidak ingin disebutkan namanya, tetapi memberi tahu bahwa meskipun dia tidak menyaksikan apa yang terjadi tadi malam, dia merasa perlu untuk membukanya hari ini. Dia mengatakan bahwa dia merasa berada di lokasi tersebut adalah salah satu cara untuk menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang muda yang kehilangan nyawa mereka.
Seorang penduduk perempuan setempat mengatakan dia terkejut melihat kantong mayat berjejer di jalan. Dia mengatakan, dirinya keluar setelah melihat peringatan berita bahwa ada dua korban yang dikonfirmasi dan melihat bahwa lebih banyak orang telah meninggal.
Orang-orang di sini merasa sulit untuk bergulat dengan dahsyatnya tragedi itu.