Sedikitnya 19 orang dipastikan tewas setelah longsoran salju melanda pendaki di Himalaya India, Jumat (8/10). Cuaca buruk menghambat upaya pencarian dan penyelamatan hari keempat.
"Sembilan belas mayat telah ditemukan. 10 orang masih hilang," kata juru bicara badan bencana negara Ridhim Aggarwal kepada AFP.
"Operasi penyelamatan telah dilanjutkan untuk hari itu tetapi tergantung pada cuaca," tambahnya. "Cuacanya buruk."
Sebelumnya, sekelompok peserta pelatihan dan instruktur pendakian terjebak dalam longsoran salju besar pada hari Selasa di dekat puncak Gunung Draupadi ka Danda II di negara bagian utara Uttarakhand.
Polisi, otoritas bencana dan angkatan udara India dikerahkan untuk membantu upaya pencarian. 32 orang berhasil diselamatkan dari gunung meskipun salju dan hujan turun.
Sebuah landasan pendaratan helikopter telah disiapkan di dekat lokasi longsoran pada ketinggian 16.000 kaki di atas permukaan laut, kata Polisi Perbatasan Indo-Tibet, Kamis.
Sunil Lalwani, salah satu pendaki peserta pelatihan yang diselamatkan, memuji para instruktur karena telah menyelamatkan banyak nyawa.
"Kami berada 50-100 meter dari puncak dengan instruktur kami di depan kami, ketika tiba-tiba longsoran salju menghantam kami dan menjatuhkan semua orang," kata Lalwani seperti dikutip oleh Hindustan Times, Kamis.
"Itu terjadi dalam hitungan detik dan kami terlempar ke dalam jurang. Kami entah bagaimana bisa bernapas... Karena merekalah kami hidup hari ini."
Di antara mayat yang ditemukan awal pekan ini adalah pendaki Savita Kanswal, yang telah mencapai puncak Everest tahun ini.
Kanswal adalah seorang instruktur ekspedisi dan telah dipuja oleh komunitas pendakian karena mencapai puncak tertinggi di dunia dan Makalu di dekatnya hanya dalam 16 hari - rekor wanita.
Pada bulan Agustus, tubuh seorang pendaki gunung ditemukan dua bulan setelah ia jatuh ke dalam jurang saat melintasi gletser di negara bagian utara Himachal Pradesh.
Pekan lalu, jenazah pendaki gunung ski terkenal AS Hilaree Nelson ditemukan di lereng puncak Manaslu Nepal setelah dia hilang saat bermain ski di gunung tertinggi kedelapan di dunia itu.
Pada hari yang sama, pendaki Nepal Anup Rai tewas dan belasan lainnya terluka setelah longsoran salju di gunung setinggi 26.781 kaki itu.
Meskipun tidak ada penelitian substansial yang dilakukan mengenai dampak perubahan iklim terhadap risiko pendakian gunung di Himalaya, para pendaki telah melaporkan pelebaran celah, aliran air di lereng yang sebelumnya bersalju, dan peningkatan pembentukan danau glasial.(cbsnews)