Seorang warga Turki yang mengalami luka akibat teror penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019 meninggal. Demikian pernyataan pejabat Turki dan Selandia Baru pada Kamis (2/4).
Dengan itu maka jumlah total korban tewas akibat teror Christchurch menjadi 51 orang.
"Sayangnya, kami kehilangan warga kami ... yang mengalami luka parah akibat serangan keji di Christchurch, Selandia Baru," twit Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu di akun Twitter.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern melalui surat elektronik menyatakan bahwa pria tersebut mengembuskan napas terakhirnya semalam di Rumah Sakit Christchurch setelah mendapat perawatan di ruang intensif sejak serangan terjadi.
"Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam bagi keluarga dan kerabat pria ini ... ini akan menjadi berita menyedihkan yang dirasakan oleh masyarakat Turki dan Selandia Baru," ucap Ardern.
Saudara kandung pria tersebut mengatakan kepada Kantor Berita Turki, Anadolu, bahwa korban telah menjalani operasi pada Kamis namun nyawanya tidak tertolong.
"Dia menjalani operasi hari ini, namun pendarahannya tidak bisa dihentikan, kami pun akhirnya kehilangan dia. Kami senang karena kami pikir operasi akan berjalan lancar. Namun setidaknya dia telah berjuang selama 50 hari," kata saudaranya. (Ant)