Korea Utara (Korut) kembali menembakkan setidaknya satu rudal balistik di lepas pantai timurnya, pada Selasa (19/10).
Ini menjadi uji senjata terbaru oleh negara itu. Korut telah maju terus dengan pengembangan militer dalam menghadapi sanksi internasional yang dikenakan atas program senjata nuklir dan misilnya.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel), salah satu rudal balistik diluncurkan sekitar pukul 10.17 waktu setempat di sekitar Sinpo, di mana Korut menyimpan kapal selam serta peralatan untuk uji coba peluncuran rudal balistik kapal selam (SLBM).
Surat kabar Korsel Joongang Ilbo, mengutip sumber militer mengatakan, pemerintah berasumsi bahwa itu adalah tes SLBM tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Korut juga telah meluncurkan rudal jenis lain dari daerah itu. "Militer kami memantau situasi dengan cermat dan menjaga postur kesiapan dalam kerja sama erat dengan Amerika Serikat, untuk mempersiapkan kemungkinan peluncuran tambahan," kata JCS dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Unifikasi Korsel, yang menangani hubungan dengan Korut, mengatakan bahwa panggilan penghubung rutin harian dengan Korea Utara dilakukan secara normal pada Selasa dan tidak ada komentar mengenai peluncuran rudal.
Menurut para analis, serangkaian peluncuran yang terjadi baru-baru ini serta pembukaan pertunjukan militer tidak biasa di Pyongyang. Bahwa, pekan lalu menunjukkan Korut mungkin akan melanjutkan urusan militer dan internasional setelah hampir dua tahun berfokus ke pandemi Covid-19.
"Pengujian rudal balistik Korut yang diperbarui menunjukkan kesulitan domestik terburuk antara musim panas 2020-2021 bisa berakhir," Chad O'Carroll, CEO Korea Risk Group, mengatakan di Twitter.
Peluncruan itu dilakukan saat para kepala intelijen Amerika Serikat, Korsel, dan Jepang akan bertemu di Seoul untuk membahas kebuntuan dengan Korut, di tengah masalah lain, lapor kantor berita Yonhap.
"AS terus menjangkau Pyongyang untuk memulai kembali dialog. Kami tidak memiliki niat bermusuhan terhadap (Korut), dan kami terbuka untuk bertemu dengan mereka tanpa prasyarat," kata Kim setelah bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan di Washington, Senin. (Sumber: www.reuters.com)