close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Korea Utara / Pixabay
icon caption
Ilustrasi Korea Utara / Pixabay
Dunia
Senin, 02 Maret 2020 15:47

Korea Utara luncurkan dua proyektil

Kedua proyektil itu ditembakkan pada pukul 12.37 waktu Korea Utara dari daerah Wonsan di pantai timur.
swipe

Militer Korea Selatan mengumumkan bahwa Korea Utara menembakkan dua proyektil jarak pendek pada Senin (2/3). Ini merupakan peluncuran pertama selama lebih dari tiga bulan.

"Kedua proyektil itu ditembakkan pada pukul 12.37 waktu Korea Utara dari daerah Wonsan di pantai timur," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS). "Keduanya terbang 240 km dan mencapai ketinggian 35 km sebelum mendarat di laut yang membagi Semenanjung Korea dan Jepang."

JSC menyatakan bahwa proyektil tersebut kemungkinan merupakan bagian dari latihan militer gabungan Korea Utara yang dimulai pada Jumat (28/2). Media Korea Utara menuturkan bahwa Kim Jong-un langsung memimpin latihan yang ditujukan untuk menilai mobilitas dan kemampuan serang dari unit-unit pertahanan.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan belum mendeteksi pendaratan proyektil di wilayahnya. Belum ada pula laporan terkait kerusakan kapal atau pesawat.

"Peluncuran rudal balistik berulang kali oleh Korea Utara baru-baru ini merupakan persoalan serius bagi masyarakat internasional, termasuk Jepang," kata Kementerian Pertahanan Jepang.

Menurut kantor berita Yonhap, peluncuran ini adalah yang pertama dilakukan Korea Utara sejak akhir November dan dilakukan beberapa pekan setelah Pyongyang mengumumkan moratorium atas uji coba rudal jarak jauh berakhir.

JCS tidak dapat segera mengonfirmasi jenis proyektil tersebut.

"Militer tengah memantau peluncuran tambahan dan menjaga kesiapan," sebut JCS.

Korea Utara melakukan serangkaian uji coba senjata pada akhir tahun lalu. Mereka kerap mendeskripsikannya sebagai uji coba sistem peluncuran roket, namun beberapa pakar menyebutnya rudal balistik.

Pada Desember, Pyongyang juga dilaporkan melakukan uji coba statis terhadap mesin roket.

Serangkaian uji coba senjata dan berakhirnya moratorium uji coba rudal jarak jauh terjadi setelah negosiasi Korea Utara-Amerika Serikat mandek.

Para analis meyakini bahwa peluncuran terbaru membuktikan bahwa Korea Utara bertekad untuk terus melakukan uji coba senjata, bahkan ketika mereka tengah berusaha mencegah penyebaran coronavirus jenis baru. Saat ini Pyongyang belum melaporkan satu kasus pun di negara itu, baik infeksi maupun fatalitas.

Sementara itu, Korea Selatan yang berbatasan langsung dengan Korea Utara mencatat 4.212 kasus infeksi dengan 26 kematian.

Ada pun China, pusat penyebaran coronavirus jenis baru yang juga tetangga lain Korea Utara, telah mencatat lebih dari 80.100 kasus infeksi dengan 2.914 fatalitas.

Korea Selatan dan AS bahkan mengumumkan penangguhan latihan militer bersama pekan lalu setelah Korea Selatan menyatakan tingkat siaga tertinggi atas coronavirus jenis baru. (The Guardian dan CNN)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan