close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Warga Palestina menghadiri unjuk rasa kota tenda di sepanjang perbatasan dengan Gaza, menuntut hak mereka untuk kembali ke tanah air mereka/AntaraFoto
icon caption
Warga Palestina menghadiri unjuk rasa kota tenda di sepanjang perbatasan dengan Gaza, menuntut hak mereka untuk kembali ke tanah air mereka/AntaraFoto
Dunia
Sabtu, 31 Maret 2018 07:19

Krisis memanas antara Israel-Palestina

Militer Israel berdalih serangan artileri diluncurkan dari sebuah tank setelah adanya aktivitas mencurigakan di pagar perbatasan.
swipe

Satu petani Palestina tewas akibat serang artileri yang dilancarkan tentara Israel. Itu terjadi beberapa jam sebelum demonstrasi besar-besaran yang dilaksanakan warga Palestina di perbatasan.

Serangan itu terjadi di kota Khan Yunis di Gaza selatan. Militer Israel berdalih serangan artileri diluncurkan dari sebuah tank setelah adanya aktivitas mencurigakan di pagar perbatasan.

Warga Palestina mendirikan beberapa tenda di dekat perbatasan. Aksi itu seagai bentuk protes Great March of Return.

Hamas, pejuang Palestian yang menguasai Jalur Gaza, menuding Israel mengintimidasi warga Palestina agar tidak berpartisipasi dalam unjuk rasa tersebut.

Kementerian Luar Negeri Israel menuding demonstrasi iru bertujuan memprovokasi Israel. Mereka mengungkapkan kekerasan yang terjadi menjadi tanggung jawab Hamas dan pihal yang menggelar demonstrasi.

Para pejabat kesehatan Palestina mengungkapkan petani yang tewas bernama Omar Samour berusia 27 tahun. Sedangkan seorang pria lainnya terluka dalam insiden tersebut.

Menyusul adanya demo di perbatasan, militer Israel menerapkan zona aman di dekat Gaza. Mereka menempatkan 100 penempat jitu di sekitar perbatasan. Israel meragukan sikap Hamas akan menggelar aksi demo itu dengan damai.

Itu dilakukan karena Hamas menyerukan ribuan warga untuk ikut dalam aksi tersebut. Demonstrasi Great March of Return dimulai sejak Jumat (30/3) untuk menandai Tanah Pendudukan. Itu memperingati pembunuhan enam demonstran yang dibunuh tentara Israel pada 1976.

Protes itu dijadwalkan akan berakhir pada 15 Mei mendatang yang disebut dengan Nakba (bencana) di mana ratusan ribu rakyat Palestian teepaksa mengungsi akibat terbentuknya negara Israel pada 1948.

img
Dika Hendra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan