Kelompok bersenjata pimpinan Kurdi di Irak dan Suriah menuduh bahwa serangan udara Turki menewaskan total delapan pejuang mereka pada hari Jumat (28/7).
Layanan kontraterorisme pemerintah daerah di wilayah semi-otonom Kurdi di Irak utara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa empat anggota Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Turki di distrik Sharbazher di Sulaymaniyah di wilayah Kurdi di Irak.
Drone itu menargetkan kendaraan yang membawa pejuang PKK di dekat desa Rangina, katanya.
Juga pada hari Jumat, Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi, yang menguasai sebagian besar timur laut Suriah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa empat pejuangnya tewas oleh serangan pesawat tak berawak Turki di desa Khirbet Khwei di wilayah Amuda.
Pernyataan itu menuduh Turkiye “bertujuan merusak keamanan dan stabilitas di kawasan.”
Tidak ada komentar langsung dari Turkiye tentang serangan itu.
Kekerasan itu adalah yang terbaru dalam eskalasi selama berbulan-bulan antara Turkiye dan kelompok-kelompok yang didukung Turki serta para pejuang Kurdi di Suriah dan Irak.
Turkiye telah menghabiskan waktu bertahun-tahun memerangi militan Kurdi di timurnya dan komunitas Kurdi yang besar tinggal di negara tetangga Irak dan Suriah, di mana mereka memiliki tingkat pemerintahan sendiri. Turkiye menganggap milisi Kurdi utama di timur laut Suriah sebagai sekutu PKK yang dilarang. PKK selama beberapa dekade telah mengobarkan pemberontakan di Turkiye.
Serangan Turki di Irak utara telah menjadi masalah bagi pemerintah Irak, yang mengutuk mereka sebagai pelanggaran kedaulatannya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diperkirakan akan mengunjungi Irak dalam waktu dekat, di mana kegiatan PKK dan serangan Turki di wilayah Kurdi kemungkinan akan menjadi pokok pembicaraan.(arabnews)