Letusan gunung berapi di Gunung Kanlaon di Filipina telah mengeluarkan aliran lava dingin. Lahar itu mengalir melalui desa yang berjarak beberapa mil dari puncak gunung di Pulau Negros.
Gambar dan video yang diambil oleh penduduk desa dan dibagikan di media sosial menunjukkan semburan lumpur abu-abu dan bebatuan mengalir ke aliran air di desa Biaknabato di provinsi Negros Occidental.
Letusan pada hari Senin (27/5) mengirimkan gumpalan abu ke langit, menyebabkan evakuasi di Biaknabato dan pembatalan puluhan penerbangan.
Menurut The Guardian, gempa bumi berdurasi enam menit yang disebabkan oleh letusan juga menyebabkan penghentian pekerjaan dan sekolah di dekat Kota Canlaon.
Walikota Jose Chubasco Cardenas mendesak masyarakat untuk pindah ke pusat evakuasi yang telah disediakan. Warga diimbau tetap waspada dan mengumpulkan persediaan penting seperti air dan makanan.
Badan vulkanologi menaikkan tingkat kewaspadaan Gunung Kanlaon dari satu menjadi dua, yang mengindikasikan potensi letusan yang lebih eksplosif.
Pihak berwenang juga memperingatkan bahaya jatuhnya abu dan bau belerang serta mencatat bahwa sungai-sungai di hilir menghadapi risiko banjir bandang, semburan lumpur, dan bahaya lainnya.
Dalam rekaman yang dibagikan oleh BBC, orang-orang terlihat berjalan tanpa alas kaki melewati lumpur tebal yang menutupi jalan di sebuah desa yang berjarak beberapa kilometer dari gunung berapi.
“Lahar di jalanan setinggi lutut,” kata Stills Fernandez dari badan bencana kota seperti dikutip AFP.
Lava dingin merupakan campuran material vulkanik dan kerikil yang didinginkan dan dapat memiliki tekstur halus atau kasar. Mengalir seperti beton basah dan dapat bergerak jauh dari gunung berapi, mengumpulkan puing-puing dan memperbesar volumenya.
“Kami masih menentukan luas dan volume lahar,” kata Teresito Bacolcol, direktur Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, dilansir The Independent.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), lava dingin dapat menghancurkan dan mengubur benda-benda yang dilewatinya, sehingga berpotensi lebih merusak dibandingkan aliran lava konvensional.
Filipina terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, wilayah yang sering mengalami gempa bumi dan aktivitas gunung berapi.
Gunung Kanlaon merupakan salah satu dari 24 gunung berapi aktif di negara kepulauan. Ada juga banyak gunung berapi yang tidak aktif.
Pada tahun 1991, Gunung Pinatubo yang sudah lama tidak aktif di utara Manila menjadi saksi salah satu letusan gunung berapi terbesar di abad ke-20 yang mengakibatkan kematian ratusan orang.(independent,bbc)