Jumlah korban tewas di Tanzania meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu seiring dengan meningkatnya jumlah curah hujan, terutama di wilayah pesisir dan ibu kota, Dar es Salaam. Bencana ini, membuat sekitar 200 ribu orang dan lebih dari 51 ribu rumah tangga terkena dampaknya.
Sekolah-sekolah yang terendam banjir telah ditutup dan layanan darurat telah menyelamatkan orang-orang yang terdampar oleh air banjir.
Saat berpidato di depan parlemen pada hari Kamis, Majaliwa mengatakan bahwa hujan dapat berlanjut hingga bulan Mei, dan mendesak keluarga yang tinggal di daerah dataran rendah untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Hujan deras El Niño yang disertai angin kencang, banjir, dan tanah longsor di berbagai wilayah tanah air telah menimbulkan kerusakan yang cukup parah, kata Majaliwa.
“Ini termasuk hilangnya nyawa, hancurnya tanaman, rumah, harta benda warga, dan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan kereta api.”
Kenya dan Burundi terkena dampaknya
Hujan deras juga melanda negara tetangga Burundi dan Kenya. Di Kenya, 35 orang dilaporkan tewas pada hari Senin, jumlah ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan berlanjutnya banjir.
Di daerah kumuh Mathare di ibu kota, Nairobi, setidaknya empat jenazah diangkat dari rumah-rumah yang terendam banjir pada hari Rabu. Media lokal melaporkan bahwa lebih banyak jenazah yang diambil dari Sungai Mathare.
Presiden Kenya William Ruto memerintahkan tentara untuk membantu operasi penyelamatan.
Dia memimpin pertemuan tanggap banjir multi-lembaga pada hari Kamis dan mengarahkan Layanan Pemuda Nasional untuk menyediakan lahan bagi orang-orang di daerah yang terkena dampak banjir.
Sementara itu di Burundi, hujan telah menyebabkan hampir 100.000 orang mengungsi.(rfi)