Lima warga negara Indonesia telah dievakuasi dari zona konflik di Khartoum, Ibu Kota Sudan. Evakuasi oleh Kedutaan Besar RI di Khartoum itu dilakukan secara bergelombang.
Pada 21 Juni 2023, evakuasi dilakukan terhadap seorang ibu beserta dua anaknya dari Khartoum menuju Port Sudan. Selanjutnya, pada 27 Juni 2023, dua orang WNI bernama Cicih dan Rosita, juga berhasil dijemput dan tiba di Port Sudan.
Cicih dan Rosita semula berada di Atbarah, Nile River. Saat ini, kelima WNI tersebut berada di gedung sementara KBRI Khartoum di Port Sudan, tempat mereka dapat menunggu untuk melanjutkan kepulangan ke Indonesia.
Semula, kelima WNI itu memutuskan tetap tinggal di Sudan dan tidak ikut evakuasi. Pertimbangannya soal keluarga dan alasan pekerjaan. Karena intensitas konflik meningkat, keselamatan mereka terancam.
Karena itu, KBRI Khartoum, seperti dituturkan Duta Besar Indonesia untuk Sudan, Sunarko, terus mempercepat evakuasi WNI di wilayah berbahaya. Lima WNI itu bersyukur karena kini dapat kembali dengan selamat dan melanjutkan kehidupan mereka di Tanah Air.
Sunarko mengaku bersyukur kelima WNI yang dievakuasi dari Khartoum dan kota-kota lainnya telah tiba dengan selamat di Port Sudan.
"KBRI Khartoum di Port Sudan tetap berkomitmen terus membantu evakuasi WNI yang masih di Sudan, sambil terus memantau perkembangan situasi keamanan di lapangan," jelas Sunarko, dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri, Rabu (5/7).