Dua aktivis iklim berusaha merusak lukisan The Scream di sebuah museum di kota Oslo, Norwegia, pada Jumat (11/11) waktu setempat. The Scream merupakan mahakarya Edvard Munch pada 1893, yang menggambarkan seorang anak yang terlantar dan sedang menjerit.
Menurut kepolisian, lukisan tak mengalami kerusakan para. Namun, menulik The Associated Press (AP), terdapat residu lem pada dudukan kaca.
Akibat kejadian ini, kepolisian ditugaskan berjaga di sekitar Museum Nasional, Oslo. Lokasi di sekitar lukisan The Scream ditutup sementara dari pengunjung, tetapi masih dapat melihat bagian lain museum.
Sementara itu, dalam sebuah video yang beredar, penjaga museum dengan sigap menangkap dua aktivis saat hendak merusak The Scream. Belakangan diketahui aksi tersebut dipicu protes terhadap anggota parlemen yang mendukung eksplorasi minyak.
"Kami berkampanye menentang 'Scream' karena itu mungkin lukisan paling terkenal di Norwegia. Ada banyak tindakan serupa di seluruh Eropa. Mereka telah mengelola sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh tindakan lain: mencapai jumlah liputan dan pers yang sangat besar," kata Juru bicara Stopp Oljelentinga Norwegia, Astrid Rem, kepada The AP.
Aksi ini, yang menyasar karya seni lukisan, belakangan kerap terjadi di beberapa museum di Eropa. Para aktivis iklim menargetkan menyerang karya seni lukisan di "Benua Biru" agar mendapatkan atensi pemerintah sehingga merespons keluhannya.
Sebelumnya, aksi serupa menyasar lukisan Claude Monet di Jerman dengan melempar kentang yang ditumbuk. Kemudian, melemparkan sup ke Sunflower, mahakarya Vincent Van Gogh, di Galeri Nasional, London.
Masyarakat memiliki pendapat berbeda atas aksi perusakan lukisan tersebut. Ada yang mendukung, sebagian lain mengkritisi karena dinilai berlebihan. (The AP)