close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Prancis Emmanuel Macron / Istana Elysee
icon caption
Presiden Prancis Emmanuel Macron / Istana Elysee
Dunia
Selasa, 17 Agustus 2021 15:06

Macron: Afghanistan tak bisa jadi tempat berlindung teroris

Macron meminta Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk memberikan tanggapan yang terpadu terkait eskalasi situasi di Afghanistan.
swipe

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (16/8) mengatakan bahwa Afghanistan tidak boleh lagi menjadi tempat perlindungan bagi terorisme setelah Taliban mendapatkan kembali kendali atas negara tersebut.

"Ini adalah kunci untuk keamanan dan perdamaian internasional ... kami akan melakukan segalanya agar Rusia, Amerika Serikat, dan Eropa bekerja sama secara efisien karena kepentingan seluruh pihak," kata Macron dalam pidatonya.

Macron meminta Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk memberikan tanggapan yang terpadu. Dia mengatakan bahwa dirinya telah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, sesama anggota tetap DK PBB, menambahkan bahwa "inisiatif bersama" akan disepakati dalam beberapa jam ke depan.

Dia menggambarkan situasi di Afghanistan sebagai tantangan penting bagi keamanan seluruh dunia dan perang melawan musuh bersama terorisme.

"Tindakan kami terutama ditujukan untuk memerangi secara aktif terorisme Islam dalam segala bentuknya," kata Macron. "Kelompok teroris hadir di Afghanistan dan mencari keuntungan dari ketidakstabilan."

Dia menyatakan, Uni Eropa akan membuat inisiatif untuk mengurus arus migran besar yang diharapkan datang dari negara itu demi menindak jaringan penyelundupan orang ilegal yang berisiko muncul.

Macron menuturkan bahwa Prancis, Jerman, dan negara anggota Uni Eropa lainnya akan menyusun tanggapan yang kuat, terkoordinasi, dan bersatu untuk mencegah migrasi tidak teratur dengan menyelaraskan kriteria dan menunjukkan solidaritas Eropa.

"Kita harus mengantisipasi dan melindungi diri kita dari arus migrasi tidak teratur yang signifikan yang akan membahayakan para migran dan berisiko mendorong segala jenis perdagangan manusia," kata Macron.

Dia mengatakan, hampir 800 warga Afghanistan, termasuk penerjemah dan juru masak yang membantu Prancis di lapangan, telah dibawa ke wilayah Prancis dan puluhan lainnya yang tetap berada di Afghanistan akan dibantu untuk pergi dari sana.

Macron juga mengatakan bahwa Prancis siap membantu para aktivis, seniman, dan jurnalis yang berisiko menjadi sasaran karena pekerjaan mereka.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Valerie Dante
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan