Presiden Prancis Emmanuel Macron mengancam akan menyerang Suriah, jika terbukti memiliki senjata kimia yang digunakan untuk menyerang warga sipil. Ancaman itu akan menambah pemain dalam pertempuran di Suriah setelah Amerika Serikat, Rusia, Iran, dan aliansi pimpinan Arab Saudi.
“Kami akan menyerang tempat di mana lokasi peluncuran dan di mana mereka mengumpulkan senjata kimia tersebut,” ancam Macron seperti dilansir BBC. Dia mengungkapkan intelijen Prancis sejauh ini belum menemukan bukti tentang penemuan senjata kimia yang dilarang di Suriah.
Komentar Macron berdasarkan laporan serangan gas klorin di Suriah sejak awal Januari lalu. Sembilan orang dirawat akibat mengalami luka pernafasan setelah gas klorin tersebut mengandung kimia di wilayah pejuang Sunni pada awal bulan ini.
Kelompok oposisi Suriah menyatakan helikopter militer Suriah menjatuhkan bom di Saraqeb, Provinsi Idlib utara. Tapi, Pemerintah Suriah membantah menggunakan senjata kimia dan tidak menarget penduduk sipil.
Macron mengungkapkan Prancis melarang penggunaan senjata kimia. “Jika bukti sudah dikumpulkan, saya akan melakukan apa saya lakukan. Prioritas adalah memerangi teroris,” ujarnya.