Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji akan menyelesaikan rekonstruksi Katedral Notre-Dame dalam lima tahun mendatang.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Selasa (15/4) malam waktu setempat, Macron menyatakan ingin katedral itu dibangun kembali sebelum Paris menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas pada 2024.
"Kami akan membangun kembali Notre-Dame menjadi lebih indah lagi dan saya ingin pekerjaan itu selesai dalam lima tahun, saya yakin kita bisa melakukannya," tutur Macron.
Namun, Eric Fisher, kepala yayasan yang bertugas memperbaiki Katedral Strasbourg, mengatakan bahwa rekonstruksi Notre-Dame dapat memakan waktu hingga puluhan tahun.
Sependapat dengan Fisher, Ketua Restoration of Historic Monuments Frederic Letoffe memperkirakan perbaikan baru dapat rampung dalam waktu 10 hingga 15 tahun.
Kerusakan yang terjadi
Kebakaran besar pada Senin (14/4) menghanguskan sebagian besar bangunan berusia 850 tahun itu, meruntuhkan puncak menara dan atap katedral.
Para ahli belum diizinkan masuk ke lokasi untuk menilai kerusakan. Petugas pemadam kebakaran menggunakan pesawat tanpa awak untuk menilai skala kerusakan.
Foto-foto yang beredar menunjukkan, setidaknya satu dari kaca patri ikonik Notre-Dame berhasil selamat dari kebakaran. Organ pipa dari abad ke-18 yang berada di dalam katerdal pun belum dipastikan kondisinya.
Organisasi nirlaba yang menjaga warisan budaya dan sejarah Prancis, Fondation du Patrimoine, menuturkan masih terlalu dini untuk memperkirakan kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran.
Wakil Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez mengatakan struktur bangunan dalam kondisi keseluruhan yang baik, tetapi terdapat sejumlah kerentanan langit-langit katedral.
Sebanyak 400 petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dan menyelamatkan struktur utama bangunan, termasuk dua menara lonceng.
Dalam pidatonya, Macron memuji kinerja petugas pemadam kebakaran yang berani mengambil risiko untuk mengatasi kobaran api.
Langkah selanjutnya
Para penyelidik berupaya menentukan penyebab kebakaran. Mereka mulai menanyai sejumlah pekerja dari lima perusahaan yang terlibat dalam renovasi besar-besaran yang sedang berlangsung di katedral.
Jaksa Penuntut Umum Paris Remy Heitz mengerahkan lima puluh orang untuk mengusut penyebab kebakaran tersebut. Dia menyatakan belum ada indikasi penyebab yang jelas dan kini insiden itu diperlakukan sebagai kecelakaan.
"Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kebakaran itu sebagai tindakan yang disengaja," kata Heitz.
Tawaran bantuan untuk membangun kembali Katedral Notre-Dame datang dari sejumlah tokoh penting.
Salah satunya adalah miliarder Francois-Henri Pinault, CEO Kering, yang membawahi merek papan atas seperti Gucci dan Yves Saint Laurent. Dia berjanji akan memberikan US$112 juta untuk perbaikan.
Selain itu, keluarga miliarder Bernard Arnault dan perusahaan mereka, LVMH, menjanjikan donasi sebesar US$225 juta.
Raksasa kosmetik Prancis, L'Oreal dan pemiliknya, keluarga Bettencourt, berjanji akan menyumbangkan US$225 juta. Sementara raksasa minyak, Total, berjanji memberikan US$112 juta.