Raja Vajiralongkorn mewarisi takhta pada 2016 ketika ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej, meninggal dunia. Upacara tiga hari untuk penobatan Maha Vajiralongkorn sebagai Raja Thailand yang baru dimulai pada Sabtu (4/5).
Beberapa hari lalu melalui pengumuman yang mengejutkan, istana menyatakan bahwa raja telah menikahi mantan pengawalnya yang kini akan menjadi Ratu Suthida.
Ratu Suthida, yang merupakan istri keempatnya, merupakan wakil komandan unit keamanan pribadinya. Dia diangkat menjadi jenderal di militer Thailand pada Desember 2016.
Thailand adalah negara monarki konstitusional. Keluarga kerajaan sangat dihormati oleh rakyat dan memiliki pengaruh yang besar.
Negeri Gajah Putih itu juga memiliki undang-undang yang ketat, yang disebut lese majeste, yang melarang kritik terhadap monarki. Hukum tersebut melindungi keluarga kerajaan dari kritik publik.
Dalam upacara pada Sabtu, Mahkota Kemenangan seberat 7,3 kg diletakkan di atas kepala raja berusia 66 tahun itu.
Dia kemudian mengeluarkan perintah kerajaan pertamanya dan berjanji untuk memerintah dengan kebenaran, seperti yang dilakukan ayahnya pada penobatannya 69 tahun yang lalu.
Penobatan datang pada masa ketidakpastian politik. Pemilu Thailand telah diadakan pada tanggal 24 Maret, pemilu tersebut merupakan yang pertama sejak tentara mengambil kendali dalam kudeta pada tahun 2014. Namun, hingga kini belum ada pengumuman terkait pemerintah baru.
Raja Vajiralongkorn merupakan anak kedua dan putra pertama dari pasangan Ratu Sirikit dan Raja Adulyadej.
Dia menempuh pendidikan di Inggris dan Australia dan telah dilatih di Royal Military College di Canberra. Raja Vajiralongkorn kemudian menjadi perwira di angkatan bersenjata Thailand dan pilot yang terakreditasi.
Dia menjadi putra mahkota dan pewaris resmi takhta pada 1972. Kini, dia dikenal sebagai Rama X, atau raja ke-10 dari dinasti Chakri.
Upacara penobatan
Ritual penobatan dimulai pada pukul 10.09 waktu setempat, tepat ketika Raja Vajiralongkorn mengenakan jubah putih untuk menjalani upacara pemurnian dan pengurapan menggunakan air suci yang telah diambil dari lebih 100 lokasi di Thailand.
Dia menerima lima harta karun kerajaan, salah satunya merupakan Mahkota Kemenangan.
Sebagian besar ritual utama berlangsung pada Sabtu dan upacara penobatan akan berlanjut hingga Senin (6/5).
Walaupun Raja Vajiralongkorn telah duduk di takhta sejak 2016, dalam tradisi Thailand dia tidak dapat dianggap sebagai wakil ilahi di Bumi atau pelindung utama agama Buddha hingga dia ditahbiskan dalam upacara penobatan tersebut.
Reaksi warga Thailand
Pada Minggu (5/5), Raja Vajiralongkorn akan mengambil bagian dalam prosesi di sekitar Bangkok, memberi kesempatan bagi rakyat untuk merayakan penobatan itu bersamanya.
Diperkirakan prosesi itu akan menarik kerumunan besar sama seperti ketika dia tampil di publik di balkon Grand Palace pada Senin mendatang.
Raja Vajiralongkorn menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar negeri dan tidak seperti ayahnya, publik belum begitu mengenalnya.
Meski begitu, potret besar dirinya sekarang terpampang di sejumlah gedung setelah kerajaan mewajibkan kantor-kantor negara untuk memajangnya dalam minggu-minggu menjelang penobatan.
Pegawai negeri juga diminta untuk memakai pakaian berwarna kuning, warna yang terkait dengan raja. Banyak warga Thailand juga akan mengenakan pakaian berwarna kuning untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada raja. (BBC)