Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad menyerukan warga Muslim dan Melayu di Malaysia untuk mengabaikan perbedaan politik dan mencegah perpecahan. Seruan itu pertama kalinya diungkapkan Mahathir setelah memenangkan pemilu, beberapa waktu lalu.
“Warga etnik Melayu dan Muslim di Malaysia harus bersatu dan memegang teguh ajaran Islam seperti tertuang dalam Alquran dan Hadist Nabi,” ucap Mahathir dilansir Channel News Asia pada Jumat malam (25/5).
Warga Melayu dan Muslim juga mengikuti ajaran Ahli Sunnah Wal Jamaah. Tidak seharusnya terpecah karena memiliki kepercayaan yang sam. Warga Muslim di Malaysia harus bersatu kembali meskipun terpecah perbedaan afiliasi politik.
Mahathir juga memuji transisi kekuasaan di Malaysia juga berjalan mulus tanpa kekerasan. Dia membandingkan dengan bagaimana transisi kekuasaan di negara lain di mana partai berkuasa dikalahkan oposisi.
“Kita melihat di negara-negara Timur Tengah, perubahan pemerintahan kerap gagal membangun pemerintahan yang kredibel. Kita berterima kaish atas perdamaian di negara ini,” katanya.
Di tempat terpisah, pemimpin de facto koalisi Pakatan Harapan mengingatkan semua anggota parlemen dari koalisi berkuasa untuk menujukkan sikap moderat dan menjaga kepercayaan rakyat. "Fokus kita adalah membangun kepercayaan rakyat dan memberantas korupsi. Itu tanggung jawab kita dan tugas besar kita," terang Anwar.
Anwar menegaskan Pakatan Harapan tidak akan menyerang musuh. Kemajuan yang telah dicapai bukan berdasarkan balas dendam. "Balas dendam adalah penyakit hati," ujarnya.