close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi / Pixabay
icon caption
Ilustrasi / Pixabay
Dunia
Rabu, 13 Februari 2019 10:02

Makedonia sah berganti nama

Pergantian nama Makedonia menjadi Makedonia Utara membawa negara kecil di Balkan itu kian dekat jadi anggota NATO dan Uni Eropa.
swipe

Negara kecil di Balkan, Makedonia, secara resmi mengganti namanya pada Selasa (12/2) dengan menambah sebutan geografis. Langkah tersebut mengakhiri perselisihan yang sudah berlangsung beberapa dekade dengan negara tetangga mereka, Yunani, dan mengamankan peluang masuknya negara itu ke NATO.

Keterangan tertulis pemerintah menyebutkan bahwa 'negara muda' itu sekarang bernama Republik Makedonia Utara. Serangkaian penyesuaian, seperti paspor, mata uang, dan lain-lain akan dilakukan secara bertahap. 

Penyesuaian dimulai dengan mengubah situs pemerintahan pada Selasa malam.

Perdana Menteri Zoran Zaev mengatakan, negaranya akan terus melakukan perubahan yang diperlukan untuk memenuhi akhir dari kesepakatan bersejarah yang dicapai dengan perdana menteri Yunani tahun lalu.

"Pada akhirnya, kami harus menunjukkan bahwa kami melaksanakan bagian dari kewajiban kami," tuturnya. "Saya meyakini bahwa seluruh institusi siap untuk itu."

Menteri Luar Negeri Nikola Dimitrov melalui Twitter menyatakan, "Semoga hari ini menjadi awal dari persahabatan yang panjang antara Yunani dan Makedonia Utara. Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita bisa dan akan membentuk masa depan dengan persahabatan, kemitraan, dan kerja sama kita."

Pergantian nama ini menyelesaikan perselisihan dengan Yunani, yang telah bergulir sejak deklarasi kemerdekaan Makedonia dari Yugoslavia pada 1991.

Athena menilai bahwa dengan menyandang nama Makedonia, negara tetangganya yang kecil dan terkurung daratan itu menyiratkan klaim atas provinsi dengan nama yang sama persis di Yunani utara, dan juga tentang warisan budaya Yunani kuno. 

Meski lebih dari 130 negara secara resmi mengakui negara itu sebagai Makedonia, namun PBB dan badan-badan internasional lainnya menyebutnya dengan nama sementara sebagai 'Republik Makedonia eks Yugoslavia'.

Terobosan atas perselisihan nama itu muncul pada Musim Panas lalu ketika PM Zaev dan PM Yunani Alexis Tsipras setuju untuk berkompromi, di mana Yunani akan mencabut keberatannya terhadap langkah Makedonia untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa dengan catatan negera itu berganti nama.

Meski terdapat pertentangan, namun akhirnya kesepakatan itu diratifikasi oleh kedua parlemen. 

Wakil Menteri Luar Negeri Makedonia Utara Andrej Zernovski mengatakan kepada Telma TV bahwa dalam tiga hari pihak berwenang akan mengubah rambu-rambu jalan di penyeberangan perbatasan, bandara, dan pos pemeriksaan paben.

"Dalam waktu empat bulan, Kementerian Dalam Negeri akan mulai menerbitkan plat nomor mobil baru dengan singkatan NMK, sementara paspor baru akan dikeluarkan pada akhir tahun ini," papar Zernovski.

Makedonia Utara juga berencana untuk segera memberi tahu PBB dan anggotanya terkait pergantian nama mereka.

Pada Selasa kemarin pula, Makedonia Utara mengibarkan bendera NATO di gedung utama pemerintah, menandai semakin dekatnya negara itu menjadi anggota ke-30 pakta pertahanan tersebut.

Berbicara pada sebuah upacara di Skopje, PM Zaev mengatakan negaranya telah mencapai "tujuan bersejarah" untuk diterima di NATO.

Tahap selanjutnya, seluruh anggota NATO saat ini harus meratifikasi perjanjian aksesi. Slovenia pada Selasa menjadi negara kedua yang melakukan hal itu setelah Yunani, yang melakukannya pekan lalu. (VOA)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan