close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas wanita menyemprotkan disinfektan di sebuah pasar di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng
icon caption
Petugas wanita menyemprotkan disinfektan di sebuah pasar di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (24/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng
Dunia
Kamis, 26 Maret 2020 09:44

Malaysia perpanjang kebijakan pembatasan pergerakan

Malaysia telah mencatat 1.796 kasus positif Covid-19, 20 di antaranya meninggal dan 199 lainnya dinyatakan pulih.
swipe

Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Krishna K. U. Hannan mengatakan bahwa pemerintah Malaysia pada Rabu (25/3) telah memutuskan untuk memperpanjang Perintah Kawalan Pergerakan atau pembatasan pergerakan secara nasional hingga 14 April.

Perintah pembatasan pergerakan tersebut bertujuan untuk mengekang penyebaran coronavirus jenis baru di dalam negeri.

"Baru saja kita mengikuti kabar, pemerintah Malaysia telah memutuskan dan menilai bahwa masa Perintah Kawalan Pergerakan akan diperpanjang. Yang semula ditetapkan akan berakhir pada 31 Maret, diperpanjang hingga 14 April," jelas Krishna dalam sebuah video yang disebarkan di Twitter KBRI Kuala Lumpur pada Rabu.

Dia mengatakan bahwa KBRI Kuala Lumpur mengerti bahwa periode ini merupakan masa yang sangat sulit bagi WNI di Indonesia. Namun, dia meyakini pemerintah Malaysia mengambil langkah ini demi kebaikan bersama.

"Keputusan ini diambil dengan pertimbangan yang sangat matang, yaitu demi keselamatan dan kesehatan kita semua, baik masyarakat Malaysia maupun WNI yang berada di negara ini," sambung dia.

Wadubes Krishna mengimbau seluruh WNI di Malaysia untuk mematuhi kebijakan pemerintah setempat agar aktivitas dapat berjalan dengan normal secepat mungkin.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan pembatasan pergerakan secara nasional pada Rabu (18/3).

Malaysia telah menutup perbatasan, sekolah, dan bisnis yang tidak esensial. Pemerintah mendesak warga untuk tinggal di rumah, memperingatkan bahwa kemungkinan dapat terjadi transmisi massal jika warga tidak mengindahkan perintah otoritas setempat.

Negeri Jiran, yang penduduknya mayoritas muslim, juga telah menangguhkan salat Jumat di masjid-masjid dan meminta warga untuk sementara waktu melakukan salat di rumah.

Malaysia telah mencatat 1.796 kasus positif Covid-19, 20 di antaranya meninggal dan 199 lainnya dinyatakan pulih.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan