Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menekankan pemerintahannya akan memprioritaskan untuk memulihkan kekayaan nasional dan menyelamatkan ekonomi yang sedang terpuruk.
Dia menegaskan dua tahun bukan waktu yang cukup. Namun, dia menegaskan dua tahun akan fokus pemulihan kekayaan dan ekonomi nasional. “Jika memungkinkan, dalam waktu dekat, saya ingin menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi. Prioritas saya adalah memulihkan kekayaan dan ekonomi sehingga Malaysia bisa menjadi negara yang progresif,” katanya dalam wawancara dengan Sinar Harian dilansir Channel News Asia, Sabtu (10/6).
Mahathir mengungkapkan, uang bukan hal penting ketika pekerjaannya sukses. Hal penting, baginya, kepuasan pekerjaan. “Itulah kenapa saya bekerja,” paparnya.
Pemerintahan Pakatan Harapan memang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya. Fokus utamanya adalah mengurangi hutang nasional, dan mempertahankan hubungan dengan institusi kerajaan.
Mengenai hutang Malaysia, Mahathir menegaskan tidak ada negara seharusnya memiliki hutang di atas pendapatan domestik bruto. Dia memastikan kalau Pakatan Harapan ingin menjamin pinjaman itu bisa dibayar.
“Itulah kenapa kita tidak membelanjakan banyak hal. Kita ingin mengurangi banyak elemen. Jika kita ingin membayar, kita harus menemukan caranya,” ungkap Mahathir.
Sementara itu, Mahathir mulai menggelar lawatan ke Jepang pada Minggu (10/6). Dia ingin menggaet investor dan menawarkan kesepakatan bisnis kepada pengusaha Jepang. Itu dilakukannya untuk mengurangi ketergantungan dari investasi China.
Kunjungan ke Jepang menjadi sinyal kalau pemerintahan Mahathir memang ingin menjauhi Beijing. Apalagi, banyak perusahaan China yang diduga terlibat skandal suap terkait dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
“Pemerintahan dahulu mungkin berhubungan dengan Jepang, tetapi tidak lebih antusias ke China,” ujar analis dari Institute of Strategic and International Studies, Shahriman Lockman.
Mahathir juga akan bertemu langsung dengan PM Shinzo Abe dan para pejabat lainnya dalam kunjungan selama tiga hari.
“Faktanya, dia (Mahathir) yang memegang kendali untuk menghadiri konferensi Nikkei. Itu menjadi kesempatan untuk menghidupkan kembali hubungan Malaysia-Jepang,” ujar Shahriman.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengungkapkan kunjungan Mahathir akan memberikan kesempatan untuk mengejawantahkan kebijakan terhadap Jepang dan negara lain di kawasan. Kerja sama itu difokuskan pada investasi dan perdagangan.