Mantan ibu negara Guatemala yang juga sempat mencalonkan diri sebagai presiden, Sandra Torres, ditangkap pada Senin (2/8) atas tuduhan pelanggaran dana kampanye. Torres merupakan politikus terkemuka teranyar yang menghadapi tuduhan penyelewengan pada detik-detik penutupan komisi antirasuah PBB (CICIG).
Para penyelidik menggeledah rumah Torres di Guatemala City pada Senin pagi dan membawanya ke pengadilan. Perempuan berusia 63 tahun itu dibawa dalam kondisi tangan diborgol dengan wajah ditutupi selendang, mengenakan jaket berpenutup kepala dan kacamata hitam.
Kepada wartawan Torres mengatakan bahwa dirinya adalah korban pembalasan dendam politik.
Para jaksa penuntut mengatakan Torres yang berasal dari Partai National Unity of Hope tidak mendaftar pendanaan kampanyenya yang berjumlah sekitar US$3,6 juta. Investigasi menemukan bahwa sejumlah perusahaan mendanai partai tersebut melalui pembayaran komisi, pengalihan dana dan suap ke berbagai lembaga publik dan swasta.
Mario Leal Castillo, yang menjadi calon wakil presiden Torres, juga dicari dalam kasus ini. Oleh pengadilan dia dianggap sebagai buron.
Torres berada di posisi kedua dalam pemilu 2015. Dia kalah atas Jimmy Morales. Hal serupa kembali terulang dalam pemilu 2019, di mana Alejandro Giammattei berhasil keluar sebagai pemenang. Giammattei mulai menjabat pada Januari.
"Semuanya bersifat politis, dan Anda harus bertanya kepada Giammattei mengapa dia mengatakan bahwa dia tidak akan tenang sampai dia memenjarakan saya. Tanyakan padanya. Ini adalah penganiayaan politik," kata Torres.
Hakim menetapkan persidangan akan digelar pada 6 September dan Torres saat ini menjalani penahanan sementara meski pengacaranya mengajukan banding untuk membawanya ke sebuah rumah sakit swasta.
"Ada risiko pelarian dan menghalangi keadilan," kata Hakim Claudette Dominguez.
Pusat penahanan Mariscal Zavala terletak di pangkalan militer dan telah disebut sebagai penjara VIP. Terdapat lusinan mantan pejabat, hakim dan politikus, termasuk mantan Presiden Otto Perez Molina yang mendekam di sana.
Partai National Unity of Hope turut mengkritik penangkapan Torres.
"Kami menolak tindakan yang tidak proporsional dan tidak perlu dilakukan terhadap Sandra Torres," ungkap partai tersebut di akun Twitter mereka.
Pejabat partai Eduardo Velasquez menuturkan bahwa Torres sebelumnya telah menyerahkan paspornya sebagai jaminan bahwa dia tidak akan meninggalkan negara itu.
Investigasi yang menargetkan Torres diumumkan pada awal tahun ini oleh jaksa penuntut dan komisi antirasuah PBB. Namun, sebagai calon presiden, Torres menikmati kekebalan dari penuntutan pidana.
Kekebalan tersebut berakhir setelah pemilihan Giammattei disertifikasi secara resmi bulan lalu.
CICIG, yang selama 12 tahun telah membantu menekan investasi korupsi profil tinggi yang menjerat banyak orang kuat dan kaya di Guatemala, akan berhenti beroperasi pada Selasa setelah Morales menolak untuk memperbarui mandatnya.
Torres sempat menikah dengan mantan Presiden Alvaro Colom, yang memerintah dari 2008 hingga 2012, sebelum akhirnya bercerai. (AP)