close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Eliane Karp, bersama suaminya, mantan Presiden Peru Alejandro Toledo, di sebuah konvensi di Dublin, Irlandia. Foto Clodagh Kilcoyne-Getty Images via JTA
icon caption
Eliane Karp, bersama suaminya, mantan Presiden Peru Alejandro Toledo, di sebuah konvensi di Dublin, Irlandia. Foto Clodagh Kilcoyne-Getty Images via JTA
Dunia
Sabtu, 13 Mei 2023 21:45

Mantan ibu negara Peru melarikan diri ke Israel ketika akan diekstradisi

Peru tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Israel.
swipe

Eliane Karp, mantan ibu negara Peru, telah terbang dari Amerika Serikat ke Israel dalam upaya untuk menghindari ekstradisi ke Peru dalam kasus pencucian uang.

Perdana Menteri Peru Alberto Otárola mengumumkan berita tersebut hari Rabu pada konferensi pers di Lima.

“Departemen Kehakiman AS telah memberi tahu kedutaan Peru di AS bahwa Nyonya Eliane Karp telah terbang ke Israel menggunakan paspor Israelnya,” katanya.

Peru tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Israel.

Karp menjadi ibu negara Peru dari tahun 2001 hingga 2006. Lahir dari orang tua Yahudi di Prancis, dia adalah seorang antropolog yang bertemu dengan suaminya, mantan Presiden Peru Alejandro Toledo, saat keduanya mahasiswa di Universitas Stanford. Sebelum mendapatkan gelar PhD dari universitas California, Karp mendapatkan gelar sarjananya di Hebrew University di Yerusalem.

Pada bulan April, Toledo diekstradisi dari AS ke Lima, di mana dia kini dijebloskan ke penjara. Dia dituduh menerima suap puluhan juta dolar untuk ditukar dengan kontrak pekerjaan umum. Toledo menyangkal semua kesalahan.

Pihak berwenang Peru juga berusaha mengekstradisi Karp dari AS untuk kasus penggelapan terpisah yang melibatkan Karp, ibunya, dan suaminya.

Pada tahun 2013, seorang jaksa Peru menemukan bahwa Ecoteva Consulting Group, sebuah perusahaan cangkang di Kosta Rika yang didirikan oleh Toledo, digunakan untuk membayar hipotek real estat yang mahal untuk ibu Karp, Eva Fernenburg. Awalnya, Toledo mengklaim uang dari perusahaan ini berasal dari reparasi yang dibayarkan Jerman kepada Fernenburg, seorang korban selamat Holocaust. Belakangan ia mengatakan uang itu berasal dari pengusaha Israel Yossi Maiman.

Jaksa percaya bahwa uang yang digunakan untuk membuat Ecoteva berasal dari suap dan karenanya menuntut hukuman 16 tahun delapan bulan untuk Toledo dan Karp. Pada 20 April, seorang hakim California memerintahkan pengembalian paspor Karp.

Sebagai ibu negara, Karp dikenal karena kemampuannya berbicara Quechua, salah satu bahasa asli Peru, dan karena kecenderungannya untuk secara eksplosif menangkap mereka yang tidak setuju dengannya. Pada tahun 2004, di sebuah acara di kedutaan Israel di Lima, Karp mulai mengecam taipan media Israel-Peru (dalam bahasa Ibrani dan Spanyol) yang saluran TV-nya mengkritiknya.

Dia kemudian meminta maaf kepada duta besar Israel.

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Tag Terkait

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan