Serangan pembakaran pada akhir pekan lalu terhadap sebuah masjid yang disokong Turki di negara bagian Connecticut, Amerika Serikat, mengakibatkan kerusakan besar. Demikian diungkapkan badan resmi Turki pada Senin (13/5).
Dalam pernyataannya, Atase Urusan Agama di Konsulat Jenderal Turki di New York mengatakan penyelidikan sedang dilakukan mengenai penyebab kebakaran di Masjid Diyanet di Kota New Haven dan upaya terus dilakukan untuk membekuk para pelakunya.
Serangan terjadi pada Minggu (12/5) sekitar pukul 16.00 waktu setempat atau pada hari ketujuh Ramadan.
Hadiah sebesar US$2.500 telah ditawarkan kepada siapa saja yang dapat memberi informasi yang membantu penangkapan atau pengakuan para pelaku.
Pernyataan yang sama mengatakan api berawal di pintu masuk masjid dan mencapai lantai tiga melalui sisi luar bagunan.
"Peristiwa tersebut membuat sedih masyarakat Turki di Amerika Serikat, terutama di New Haven," sebut Atase Urusan Agama di Konsulat Jenderal Turki.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengutuk pembakaran tersebut sebagai perbuatan keji. Dia mengatakan para pelakunya mesti ditemukan dan dihukum secepatnya.
"Pembakaran di Masjid Diyanet di #NewHaven selama Ramadhan adalah contoh lain meningkatnya #Islamfobia di dunia. Tidak adanya korban jiwa adalah satu-satunya yang melegakan hati kami," kata Cavusoglu.
Cavusoglu juga menyerukan perlawanan terhadap Islamfobia dan rasisme.
Juru Bicara Partai Pembangunan dan Keadilan (AK), yang memerintah di Turki, Omer Celik juga bereaksi terhadap serangan itu lewat twitnya pada Selasa (14/5). Celik mengatakan ideologi kebencian saat ini ditujukan ke masjid, tapi secara bertahap akan menyebar ke semua tempat.
"Mereka yang memperlakukan Islam sebagai musuh, meracuni semua nilai kemanusiaan," kata dia. (Ant)