Mata uang Jepang, yen (¥), sempat melemah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) ke level ¥147,66/US$. Ini merupakan yang terendah dalam 32 tahun terakhir.
Menteri Keuangan (Menkeu) Jepang, Shunichi Suzuki, pun bakal mengambil berbagai upaya guna menyelamatkan volatilitas Yen. Padahal, sudah mengeluarkan beragam upaya mitigasi untuk menopang keuangan nasional hingga menggelontarkan nyaris US$20 miliar.
"Kami tidak dapat menoleransi volatilitas berlebihan di pasar mata uang yang didorong oleh pergerakan spekulatif. Kami mengamati pergerakan mata uang dengan rasa urgensi yang kuat," katanya usai pertemuan Menkeu G7 di Washingto DC, Amerika Serikat.
Kenaikan harga komoditas di Amerika Serikat berimbas terhadap keuangan Jepang. "Negeri Sakura" pun meresponsnya guna menyelamatkan yen.
Salah satu langkah yang diambil Jepang adalah mengintervensi mata uang global guna mengerek yen. Namun, para analisis memperingatkan, intervensi takkan berdampak signifikan mengingat suku bunga di Jepang lebih rendah daripada Amerika.
Jepang juga telah membuka perbatasannya agar para wisatawan mancanegara (wisman) berdatangan sehingga mendongkrak perekonomian nasional (BBC).