Meksiko akan memberikan visa kemanusiaan kepada anak-anak dan perempuan hamil di karavan migran. Mereka bergerak ke utara dari Meksiko selatan, Kamis (28/10).
Upaya pemerintah negara itu mengadopsi pendekatan yang lebih lembut untuk menahan arus migran. Ini berlangsung setahun, visa tersebut memberikan akses bagi para migran ke layanan publik seperti perawatan kesehatan, serta kemampuan untuk bekerja.
Ribuan migran yang berasal dari Amerika Tengah dan Karibia akhir pekan lalu mulai melakukan perjalanan perlahan dari perbatasan selatan dalam upaya mencapai Amerika Serikat atau Mexico City.
Menurut saksi mata, mayoritas anggota karavan terbaru adalah keluarga yang memiliki anak kecil.
Sebuah karavan besar yang bergerak melalui Meksiko pada bulan lalu sering menghadapi perlawanan keras dari pihak berwenang Meksiko. Hal tersebut, memicu keluhan tentang taktik mereka dan bahkan kecaman dari Presiden Andres Manuel Lopez Obrador.
Baru-baru ini pada Sabtu (23/10), sekitar 400 petugas penegak hukum menggunakan perlengkapan anti huru hara mencoba untuk memblokir jalan karavan di sebuah pos pemeriksaan jalan raya di kota Tapachula dekat dengan perbatasan Guatemala.
Satu keluarga termasuk beberapa anak kecil tersungkur ke tanah dalam perjuanagn itu. Naumn, salah seorang pejabat Meksiko menyatakan, kepada media bahwa pihak berwenang tidak ingin terlibat dalam konfrontasi kekerasan karena jumlah anak-anak dan wanita hamil yang berada di karavan.
Karavan terbaru datang di tengah rekor jumlah penangkapan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS dan meningkatkan kritik terhadap Presiden AS, Joe Biden dari Partai Republik, yang mengatakan bahwa dirinya belum berbuat cukup untuk bisa mengekang imigrasi illegal. (Sumber: reuters)