Warganet India bersatu di media sosial untuk mendukung aktris Bollywood Priyanka Chopra setelah sebuah artikel menyebutnya sebagai seorang "penipu".
Artikel tersebut terbit di situs media The Cut yang kini telah dihapus. Artikel itu memicu kemarahan karena menyatakan bahwa Chopra menikahi penyanyi asal Amerika Serikat Nick Jonas demi memperpanjang kariernya di Hollywood.
Masyarakat India yang awalnya meremehkan pernikahan itu kini berbondong-bondong membela aktris berusia 36 tahun tersebut. Banyak yang berpendapat bahwa artikel itu rasis.
Tulisan tersebut mampu memutarbalikkan keadaan, masyarakat India yang tadinya tidak memerdulikan pernikahan mewah pasangan selebritas itu justru kini terburu-buru membela Chopra.
Seorang penulis dari NYT Magazine menyampaikan keresahannya setelah membaca artikel dari The Cut.
Penulis lepas asal India pun turut membela Priyanka Chopra, meski mengaku bahwa dirinya bukan penggemar dari hubungan kedua selebritas.
Ia bukan satu-satunya yang tidak menyukai hubungan romantis ini, ketika kabar beredar tentang hubungan bintang Bollywood itu dengan Nick Jonas, banyak orang India yang tidak terkesan.
Terlepas dari kenyataan bahwa kemungkinan sebagian besar masyarakat di negara itu tidak tahu siapa Jonas, banyak yang meringis melihat gaya berpacaran mereka di media sosial.
Hal ini masih berlanjut hingga hari besar mereka semakin dekat, banyak yang meremehkan bahkan menunjukkan ketidaksukaan mereka tanpa henti di sekitar pasangan itu menjelang pernikahan Chopra dan Jonas di negara bagian Rajasthan di India.
Namun, artikel yang dipublikasikan oleh The Cut mengubah segalanya. Artikel yang terbit tiga hari sejak pernikahan yang berlangsung pada 1 Desember itu menuturkan bahwa "ada sesuatu yang tidak banyak orang tahu, atau pilih untuk menerima, tentang sensasi global yaitu Priyanka: Dia adalah penipu modern, menurut pendapat saya."
"Memang benar: Nicholas Jonas menikah atas tipuan yang melawan kehendaknya pada Sabtu lalu, 1 Desember, dan aku akan memberitahumu mengapa aku berpikir begitu," tulis artikel tersebut.
Warganet India dengan cepat mempermasalahkan penggambaran hubungan pasangan itu yang dinilai sebagai "penipuan", menyatakan bahwa penulis tidak memiliki bukti yang memperlihatkan bahwa Jonas enggan menjalani pernikahan ini.
Setelah reaksi negatif besar-besaran dari masyarakat India, artikel itu "diperbarui". Namun pada akhir hari Rabu (5/12), The Cut telah menghapus artikel dan mengatakan bahwa "tulisan tersebut tidak tepat sasaran" dan mengaku salah telah menerbitkannya.
Tapi kerusakan sudah terjadi, twit dan unggahan protes terus bergulir.
Banyak orang India yang bekerja di media digital AS juga menyerang artikel kontrovesial itu, memunculkan berbagai sanggahan yang menggarisbawahi nada "xenofobia" artikel tersebut.
Salah satunya merupakan wartawan News Laundry Nisha Susan yang bertanya apakah penyunting yang menerbitkan artikel yang ditulis oleh Mariah Smith itu sedang "dalam keadaan mabuk."
Selain itu, penulis dari media feminis Jezebel, Prachi Gupta merangkum intisari artikel tersebut: "Setelah Chopra--yang digambarkan sebagai orang asing yang dingin dan terobsesi akan ketenaran--sukses berkarier di India, ia mengarahkan pandangannya pada kesuksesan di Amerika Serikat. Cara Chopra mencapai kesuksesan? Seorang pria kulit putih."
Dia menambahkan, esai tersebut menghina dengan memainkan "narasi rasial dan seksis" tentang perempuan kulit berwarna.
Chopra sendiri tidak menanggapi artikel kontroversial tersebut. Dilansir dari Hindustan Times, dia mengatakan tidak ingin "bereaksi atau berkomentar" pada artikel itu.
"Saya berada di tempat yang bahagia pada saat ini. Hal semacam ini tidak dapat mengganggu saya," katanya.
