Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memuji resiliensi ASEAN di tengah situasi global kian tidak menentu. Menurut Retno, ASEAN mampu menjaga kawasannya tetap stabil, baik dari segi ekonomi dan keamanan, di tengah maraknya konflik dan perang proksi.
"Hingga kini, ASEAN tetap menjadi motor stabilitas di kawasan," ujar Retno dalam "Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2019" di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (30/11).
Hal itu, lanjut Retno, setidaknya terlihat dari laporan Global Peace Index 2019. Menurut dia, indeks perdamaian di Asia Pasifik--termasuk di antarnay di sejumlah negara ASEAN--terus membaik.
Namun demikian, Retno meminta negara-negara ASEAN tetap mewaspadai potensi titik panas di Asia Tenggara. "Salah satunya kita perlu waspada terhadap ancaman nyata keamanan siber di kawasan kita," jelas dia.
Terkait stabilitas kawasan, Menlu Retno menerangkan, selama 52 tahun terakhir ASEAN berhasil membangun lingkungan yang aman dan produktif. Hal itu, lanjutnya, ditandai dengan tidak adanya konflik antarnegara anggota.
Secara khusus, Retno juga upaya terbaru ASEAN dalam mempromosikan stabilitas kawasan dalam Outlook ASEAN tentang Indo-Pasifik yang telah diadopsi seluruh pemimpin negara ASEAN.
"Hal itu merupakan usaha ASEAN untuk menekankan pentingnya dialog dan inklusivitas. Pada saat yang sama, outlook tersebut juga akan memupuk kerja sama yang praktis," ujar dia.
Menlu Retno menyatakan bahwa elemen ekonomi juga berperan menjaga stabilitas di kawasan. Menurut Retno, negara-negara di kawasan ASEAN sukses melalui beragam gejolak perekonomian dunia tanpa 'kerugian' signifikan.
Mengutip laporan Bank Dunia, Retno menyebut bahwa prospek ekonomi global suram di tengah perlambatan dan ancaman ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan melambat menjadi antara 2,6-3% pada 2019.
Di tengah kondisi yang suram itu, Menlu Retno mengatakan, ada tren positif yang datang dari Asia Tenggara. Pernyatan ini, lanjutnya, juga diucapkan oleh Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva dalam KTT ASEAN di Bangkok, Thailand.
"Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Kristalina mengatakan, ASEAN merupakan titik terang dalam perekonomian dunia," ujar Menlu.
Dijelaskan Retno, ASEAN terus meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi global. Pada 2019, seluruh negara anggota ASEAN secara total menyumbang 10% dari pertumbuhan ekonomi global.