close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kiri). kemlu.go.id
icon caption
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kiri). kemlu.go.id
Dunia
Kamis, 22 September 2022 09:42

Menlu Retno sampaikan perkembangan persiapan KTT G20

Presidensi Indonesia G20 memfokuskan pada concrete deliverables, merupakan daftar proposal atau yang telah dijalankan negara-negara anggota.
swipe

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan perkembangan persiapan KTT G20 yang akan berlangsung di Indonesia pada November. Perkembangan tersebut disampaikan dalam Forum Global Governance Group di New York, Amerika Serikat, pada Rabu (21/9) waktu setempat.

Retno menuturkan, setahun lalu di hadapan forum tersebut, ia menyampaikan visi Presidensi G20 Indonesia yang fokus pada pemulihan global. Satu tahun kemudian, dengan situasi global yang mengalami masa sulit, Indonesia turut berupaya berperan dalam pemulihan akibat krisis yang dialami dunia.

"Hari ini, setahun kemudian, tantangan yang kita hadapi sudah berbeda, tensi geopoltik memanas, krisis pangan dan energi akibat perang di Ukraina, dan tantangan baru isu kesehatan. Tentu saja sebagai Presiden G20, Indonesia tidak tinggal diam. Indonesia lakukan penyesuaian untuk memastikan G20 tetap menjadi katalis pemulihan ekonomi global", kata Retno dalam pidatonya, dikutip dari situs resmi Kemlu RI, Kamis (22/9).

Lebih lanjut, ujar Retno, Presidensi Indonesia G20 memfokuskan pada concrete deliverables. Concrete deliverables sendiri merupakan daftar proposal atau program yang telah dijalankan negara-negara anggota G20, baik secara nasional, bilateral atau multilateral yang sekiranya dapat diimplementasikan negara lainnya sebagai solusi permasalahan serupa.

Menurut Retno, ini adalah kali pertama concrete deliverables G20 difokuskan tidak hanya untuk anggotanya, tetapi semua negara.

"Terdapat 243 proposal dari negara-negara dan 43 proposal dari organisasi internasional, yang akan menguntungkan semua, khususnya negara-negara berkembang", ujar Retno.

Pada kesempatan itu, Retno juga mengungkapkan sejumlah capaian yang menonjol di beberapa sektor. Pertama, di sektor kesehatan, telah disepakati pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF), yang telah mengumpulkan dana sebesar US$1,4 miliar bagi pencegahan pandemi di masa yang akan datang.

Kemudian, di sektor digital, telah dibentuk Digital Innovation Network (DIN) yang menghubungkan berbagai start-up internasional, untuk saling berbagi pengalaman dan pendanaan. 

Lalu, di sektor energi, berbagai kerja sama telah disusun dan disepakati khususnya untuk energi bersih dan pengurangan emisi karbon.

“Dengan semakin dekatnya KTT G20, kita tidak boleh terperangkap dengan dinamika geopolitik yang memanas. Kita harus terus pastikan agar G20 membuahkan hasil yang menguntungkan bagi kita semua. Karenanya saya harap dukungan dari semua pihak," pungkas Retno.
 

img
Gempita Surya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan