Malaysia meluncurkan paket baru stimulus ekonomi senilai US$36,2 miliar pada Senin (28/6). Langkah ini untuk mengurangi dampak karantina wilayah (lockdown).
Dalam pidatonya, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengatakan, paket perlindungan rakyat dan pemulih ekonomi ini bertujuan memungkinkan warganya mengatasi kesulitan keuangan dan ekonomi imbas pandemi Covid-19.
"Saya berharap paket keuangan ini dapat membantu Anda melanjutkan hidup Anda dalam beberapa bulan mendatang. Saya sadar banyak dari Anda yang terkena dampak buruk akibat berjuang melawan pandemi Covid-19 selama lebih dari setahun," katanya.
"Meskipun jutaan orang Malaysia telah menerima bantuan keuangan dari pemerintah sejak Maret 2020, saya mengerti, bahwa bantuan harus diperpanjang selama pandemi masih berlangsung," lanjutnya.
Muhyiddin menerangkan, RM4,6 miliar akan disisihkan di bawah skema bantuan khusus Covid-19 (BKC) untuk membantu 11 juta orang, terutama orang tua dan yang belum menikah. Angka tersebut termasuk untuk kategori masyarakat golongan B40 (40% terbawah) dan M40 (40% menengah), yang ditetapkan menerima antara RM250 dan RM1,300.
Sementara RM500 juta lagi bakal disisihkan untuk warga yang kehilangan pendapatan akibat pandemi. Di bawah skema ini, sekitar 1 juta penduduk masing-masing kemungkinan menerima RM500.
Untuk membantu masyarakat dalam biaya utilitas, pemerintah akan memberikan diskon tagihan listrik 5-40% per rumah tangga selama tiga bulan per Juli 2021 dengan batas maksimum 900 kilowatt dalam sebulan.
Sedangkan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), pemerintah setuju memberikan pembayaran tambahan berdasarkan hibah prihatin khusus (GKP). Perusahaan yang memenuhi syarat bakal menerima masing-masing RM500 pada September dan November.
Muhyiddin menilai, skema tersebut dapat membantu meningkatkan arus kas bagi sekitar 1 juta UKM.
Selain itu, Malaysia juga memberikan insentif bagi individu pada kelompok B40, M40, dan T20 (20% teratas) serta pemilik bisnis. Mereka akan menerima moratorium enam bulan otomatis dari bank.
Berbeda dengan skema sebelumnya, pemohon moratorium pinjaman tidak lagi terkendala beberapa syarat seperti menunjukkan bukti kehilangan penghasilan atau pekerjaan akibat pandemi.
Muhyiddin menambahkan, paket bantuan keuangan yang lebih komprehensif bakal diperluas kepada keluarga berpenghasilan rendah serta UKM terdampak pandemi. (Channel News Asia)