Moderna Inc memulai uji coba pembuatan vaksin booster khusus untuk menangkal varian Omicron. Studi tahap menengah sudah dimulai sejak Rabu untuk menguji dosis booster vaksin Covid-19 yang dirancang khusus untuk varian Omicron. Sehari sebelumnya, Pfizer Inc juga meluncurkan percobaan serupa.
Seperti dikutip Reuters, Kamis (27/1), perusahaan mengatakan hasil sementara suntikan ketiga vaksin Covid-19 bisa meningkatkan antibodi penetralisir terhadap varian pada dosis yang lebih rendah. Tingkat kekebalan akan menurun enam bulan setelah dosis booster diberikan. Meski kekuatannya melemah, penetralisir antibodi tetap terdeteksi pada semua orang yang telah mendapatkan vaksin.
Sementara itu, penelitian telah menunjukkan bahwa Omicron membawa infeksi yang tidak begitu parah jika dibandingkan ledakan gelombang sebelumnya. Namun, varian ini dengan cepat menjadi yang paling dominan di banyak negara di dunia, yang menyebabkan peningkatan infeksi dan sistem kesehatan yang kewalahan. Omicron bahkan menyumbang 99,9% dari kasus Covid-19 di Amerika Serikat.
Pfizer dan mitranya BioNTech memulai uji klinis pada hari Selasa untuk menguji versi baru vaksin mereka yang secara khusus disesuaikan dengan varian Omicron. Moderna mengatakan akan mempelajari booster yang secara spesifik ditujukan untuk Omicron pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Pengujian akan dilakukan kepada orang-orang yang hanya menerima Moderna untuk dua dosis vaksin sebelumnya.
Tiga studi, yang dipimpin oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksin mRNA, seperti yang berasal dari Pfizer dan Moderna, adalah kunci untuk melawan varian Omicron. Beberapa negara telah mulai menawarkan dosis booster tambahan, tetapi sebuah studi baru-baru ini dari Israel menunjukkan bahwa sementara dosis keempat vaksin mRNA meningkatkan antibodi, tingkatnya tidak cukup tinggi untuk mencegah infeksi Omicron.