PERUNDINGAN Britain Exit (Brexit) segera bergulir. Inggris tetap ingin bermitra dengan Uni Eropa (UE). Namun, UE sepertinya jual mahal. Apalagi, UE seperti lepas tangan dengan menyarankan 27 aggotanya untuk berdiskusi sendiri dengan Inggris. Pasalnya, kerja sama perdagangan akan fokus pada bilateral, bukan lagi multilateral.
Ketua Komisi UE Jean-Claude Juncker menegaskan, kurangnya kompromi dalam komitmen finansial Inggrs berdampak pada kemajuan perundingan. Dia menganalogikan posisi UE saat ini seperti seseorang yang harus membayar tagihan setelah memesan 28 botol bir di bar. “Perundingan Brexit akan memakan waktu lama dari yang diperkirakan,” ujar Juncker dilansir BBC.
Menurut kepala negosiator UE Michel Barnier kalau kebuntuan disebabkan rencana undang-undang Brexit. “Saya berharap ada kemajuan pasti pada konferensi pada Desember mendatang di Dewan Eropa,” ujar Barnier.
Namun demikian, Inggris mengungkapkan kemajuan perundingan Brexit cukup baik. Juru bicara Downing Street, kantor Perdana Menteri (PM) Inggris, menyatakan Theresa May ingin kejelasan tentang pencapaian kesepakatan.
“Inggris akan menghargai semua bentuk komitmen finansial,” katanya.
Sementara itu, anak muda Inggris mulai menunjukkan kekhawatiran atas masa depan mereka dengan Brexit. 56% pemuda Inggris berharap bisa bekerja di luar negeri di masa depan. Dengan adanya Brexit, peluang tersebut bisa jad akan tertutup.
“Dua pertiga anak Inggris mereka memiliki pandangan internasional,” demikian dalam penelitian yang dilakukan British Council. 57% responden pun menyadari kalau mereka tetap berpikir positif dengan efek globalisasi Inggris.
Ketika ditanya apa yang membuat bangga menjadi orang Inggris? Mayorita anak muda mengungkapkan NHS merupakan alasan utama. NHS merupakan badan kesehatan Inggris yang memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada warga.