Haiti saat ini sangat mengalami krisis bagi para warga negaranya. Krisis tersebut terjadi karena adanya kerusuhan, kejahatan geng, dan krisis ekonomi yang membuat stabilitas keamanan negara ini seakan–akan sudah hilang.
Kemanusiaan di sana sudah menyentuh level malapetaka bagi warga negaranya.
Dikutip dari BBC, Sabtu (15/10), menurut laporan dari PBB, tepatnya sekitar 20.000 orang di ibu kota Cite Soleil berada dalam keadaan berbahaya dengan keadaan hanya mempunyai sedikit stok makanan dan bersiap berhadapan dengan kelaparan. Pada saat ini, hampir 5 juta populasi warga Haiti sedang berjuang melawan malnutrisi dengan kondisi yang sangat kacau.
"Tingkat keparahan dan tingkat kerawanan pangan di Haiti semakin buruk," kata Jean-Martin Bauer selaku direktur negara Haiti untuk Program Pangan Dunia PBB.
Pada saat ini Haiti sedang berjuang melawan krisis politik, ekonomi, kesehatan, dan keamanan, di mana hal tersebut membuat kekacauan di mana–mana serta menghasilkan kekerasan geng yang sangat memparah keadaan negara. Dampak dari kekerasan geng ini sendiri kepada penutupan tempat pengisian bahan bakar, mematikan persediaan air, dan menghalangi suplai makanan bagi warga sipil. Tidak amannya negara ini dari konflik membuat harus adanya intervensi kemanusiaan.
PBB juga melaporkan untuk wilayah Cite Soleil, level kerawanan pangannya sudah mencapai yang tertinggi, yaitu sudah memasuki fase 5.
Pada Kamis (13/10), WHO juga melaporkan sudah 16 orang meninggal akibat kolera dan terkonfirmasi sudah ada 32 kasus. Lalu, PBB juga mengatakan 100.000 anak–anak di bawah umur terkena malnutrisi, di mana hal tersebut sangat rentan terkena kolera. Belum lagi, masih banyaknya penjarahan yang terjadi agar para warga disini bersaing untuk bertahan hidup.
Sebenarnya PBB sudah mendapatkan panggilan bantuan dari Perdana Menteri Ariel Henry. Namun, banyaknya polemik terjadi, seperti beberapa warga Haiti tidak suka dengan hal tersebut karena campur tangan pihak asing dan PPB juga sudah menyerukan pengerahan pasukan bersenjata internasional, meski belum jelas negara mana yang ingin menyediakan dan seperti apa spesifikasi tugasnya.
Haiti saat ini merupakan negara yang sangat miskin di dunia. Sebelumnya, pada Juli 2021, Presiden Jovenel Moise dibunuh dan membuat stabilitas keamanan menjadi tidak seimbang.
Belum lagi lagi kejadian gempa bumi yang menewaskan 2.200 orang. Tentunya mau tidak mau negara ini membutuhkan intervensi asing untuk masalah kemanusiaan.