close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi / Pixabay
icon caption
Ilustrasi / Pixabay
Dunia
Jumat, 10 Januari 2020 16:30

Polisi minta netizen lindungi identitas korban Reynhard Sinaga

Sejumlah pengguna media sosial dilaporkan berupaya mengidentifikasi para korban dari pemerkosa berantai, Reynhard Sinaga (36).
swipe

Polisi Greater Manchester (GMP) pada Kamis (9/1) mengeluarkan peringatan setelah sejumlah pengguna media sosial dilaporkan berupaya mengidentifikasi para korban dari pemerkosa berantai, Reynhard Sinaga (36).

"Kami sadar ada sejumlah unggahan yang beredar di media sosial yang kemungkinan berusaha mengidentifikasi terduga korban pelecehan seksual sehubungan dengan penyelidikan Reynhard Sinaga," twit GMP.

Reynhard dijatuhkan hukuman minimal penjara 30 tahun pada Senin (6/1) setelah dinyatakan bersalah atas 159 pelanggaran, termasuk tindak pemerkosaan sebanyak 136 kali, usaha untuk pemerkosaan sebanyak 8 kali, kekerasan seksual sebanyak 13 kali, dan kekerasan seksual dengan penetrasi sebanyak dua kali terhadap 48 korban pria.

GMP mengatakan, pengguna media sosial akan melakukan pelanggaran pidana dan berpotensi membahayakan penyelidikan yang sedang berlangsung jika mereka mengidentifikasi para korban kekerasan seksual tersebut.

"Kami menekankan bahwa di bahwa UU Pelangaran Seksual tahun 2000, para korban pelecehan seksual memiliki hak seumur hidup untuk mempertahankan anonimitas. Oleh karena itu, setiap unggahan yang mengidentifikasi para korban merupakan pelanggaran pidana," jelas pertanyaan mereka.

GMP menuturkan, warga Inggris yang memiliki informasi yang berkaitan dengan Reynhard dapat menelepon 0800 092 0410 atau 020 7158 0124 untuk penelepon internasional.

Lebih lanjut, GMP menyatakan bahwa jika ada korban yang membutuhkan bantuan dari lembaga spesialis, dapat menghubungi 0800 056 0154 untuk warga Inggris atau 020 7158 0011 untuk penelepon internasional.

Reynhard yang berasal dari Indonesia, diduga telah melecehkan setidaknya 195 pria termasuk 48 pria yang kasusnya telah divonis. Polisi mengonfirmasi bahwa angka itu kemungkinan besar akan bertambah karena ada sejumlah terduga korban yang baru buka suara pada pekan ini.

Para penyelidik membuka hotline sejak Reynhard dinyatakan bersalah. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi adanya korban-korban baru yang akan buka suara. Pada Selasa (7/1), polisi menyatakan bahwa mereka telah menerima beberapa panggilan telepon dalam waktu 24 jam setelah Reynhard dijatuhi hukuman penjara.

Polisi menolak untuk menyebut berapa banyak korban baru yang telah melapor.

Pihak berwenang menjelaskan bahwa Reynhard menyimpan barang-barang dari korbannya termasuk rekaman video, dompet, jam tangan, ponsel, dan KTP sebagai trofi.

Hakim dalam persidangan Reynhard pada Senin, Suzanne Goddard, menggambarkan pria itu sebagai individu yang berbahaya. Menurut dia, tidak akan pernah aman untuk membebaskan Reynhard dari penjara.

Reynhard disebut kerap menargetkan pria yang meninggalkan klub malam atau bar. Dia kemudian membawa mereka ke apartemennya di Montana House, Princess Street.

Dia membius korbannya dan menyerang ketika mereka tidak sadar. Saat para korban sadarkan diri, sebagian besar tidak memiliki ingatan tentang apa yang telah terjadi.(The Guardian dan BBC)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan