Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia Oleg Kopylov menyebut bahwa pada 2019, Indonesia dan Rusia menikmati hubungan yang sukses dan produktif. Dia memperkirakan nilai perdagangan bilateral tahun ini mencapai US$3 miliar.
"Belum ada angka resmi, tetapi Rusia memperkirakan nilai perdagangan bilateral mendekati US$3 miliar," tutur dia dalam pengarahan media di kediaman Duta Besar Rusia untuk Indonesia di Jakarta, pada Rabu (18/12).
Oleg menyebut pihaknya belum puas dengan taksiran nilai perdagangan tersebut. Menurut dia, Indonesia dan Rusia masih bisa melakukan lebih banyak lagi untuk meningkatkan hubungan bilateral dan meraih potensi maksimal.
"Kedua negara memiliki potensi lebih besar terkait perdagangan bilateral dan kami terus berupaya untuk mencapainya," lanjut dia.
Oleg menjelaskan bahwa pada 2019, Rusia bahkan meningkatkan impor minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia. Dia menyebut, nilai ekspor CPO Indonesia ke Negeri Beruang Merah diperkirakan mencapai US$800.000 pada tahun ini.
Rusia, tambahnya, akan terus berusaha meningkatkan impor CPO terlepas dari masalah yang dihadapi komoditas itu di Uni Eropa.
"Uni Eropa berencana mengurangi impor CPO Indonesia tetapi Rusia sama sekali tidak berencana untuk melakukan hal yang sama," tegas Oleg.
Terkait sektor pariwisata, Oleg mencatat adanya peningkatan besar dalam jumlah wisatawan Rusia yang mengunjungi Indonesia, khususnya ke Bali dan Lombok.
"Kami perkirakan pada akhir 2019 jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia mencapai 150.000 orang, ini merupakan peningkatan 10-15% dari jumlah wisatawan pada 2018," jelas dia. "Ada pun wisatawan Indonesia ke Rusia diperkirakan mencapai 20.000 orang."
Persiapan kunjungan Putin
Salah satu hal yang menjadi fokus kedua negara pada 2020 merupakan persiapan rencana kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Jakarta.
Oleg mengatakan, dia belum dapat memberikan tanggal pasti karena Putin dan Presiden RI Joko Widodo masih berusaha menyesuaikan jadwal masing-masing.
"Jadwal kedua kepala negara untuk 2020 masih disusun. Semoga kita segera mendapat kepastian mengenai tanggalnya," ujar dia.
Dia menjelaskan bahwa akan ada serangkaian dokumen kerja sama yang akan ditandatangani Indonesia dan Rusia dalam rangka kunjungan Putin. Salah satunya, deklarasi bersama mengenai peningkatan hubungan kerja sama menjadi kemitraan strategis.
Sejak 2003, Indonesia dan Rusia telah menjalin hubungan kemitraan komprehensif.
"Deklarasi itu akan menjadi langkah besar dalam hubungan bilateral dan sangat monumental karena pada 2020, kedua negara juga merayakan 70 tahun hubungan diplomatik," kata Wadubes Oleg.
Selain itu, kedua kepala negara juga akan mengeluarkan pernyataan bersama terkait keamanan pertukaran informasi internasional dan perjanjian penyederhanaan aplikasi visa.