close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kebakaran Katedral Notre-Dame di Paris, Prancis, Senin (15/4). Facebook/Kementerian Dalam Negeri Prancis
icon caption
Kebakaran Katedral Notre-Dame di Paris, Prancis, Senin (15/4). Facebook/Kementerian Dalam Negeri Prancis
Dunia
Selasa, 16 April 2019 10:23

Notre-Dame dilahap api, satu petugas terluka

Pada Selasa (16/4) pagi, para petugas pemadam kebakaran menyatakan api sudah terkendali dan sejumlah artefak berhasil diselamatkan.
swipe

Api besar melahap Katedral Notre-Dame pada Senin (15/4), meruntuhkan struktur atap dan menara puncak dari situs bersejarah di Paris, Prancis, itu.

Kementerian Dalam Negeri Prancis mengerahkan sekitar 400 petugas pemadam kebakaran untuk menangani kobaran api besar yang menjalar.

Hampir sepanjang hari, kobaran api dan asap tebal mengepul dari katedral. Petugas pemadam kebakaran pun bergegas mengevakuasi karya seni yang terdapat di dalam bangunan.

Belum diketahui apa penyebab kebakaran tersebut. Karena sedang direnovasi, Katedral Notre-Dame dikelilingi oleh sejumlah perancah di bagian luar bangunannya.

Komandan Brigade Pemadam Kebakaran Paris Jenderal Jean-Claude Gallet menyatakan bahwa pada mulanya seseorang menelpon pihak berwenang karena melihat api di loteng katedral.

Mobil pemadam api sempat kesulitan mengakses tempat kejadian karena dipadati oleh masyarakat yang menonton. Polisi pun mendesak agar warga sekitar menjauhi daerah berbahaya itu.

Gallet menyatakan seorang petugas pemadam kebakaran terluka parah dalam upaya mengendalikan api yang berkobar.

Pada Selasa (16/4) pagi waktu setempat, para petugas pemadam kebakaran menyatakan api sudah terkendali dan sejumlah artefak berhasil diselamatkan.

Berbicara kepada para wartawan di tempat kejadian pada Senin tengah malam, Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji kinerja petugas pemadam kebakaran yang berhasil menyelamatkan muka bangunan dan dua menara utama katedral.

"Kemungkinan terburuk telah dihindari," ungkapnya.

Namun, dia menyesali kerusakan yang telah terjadi pada katedral ikonik itu. Macron berjanji akan meluncurkan kampanye penggalangan dana secara internasional untuk membangun kembali Katedral Notre-Dame.

"Notre-Dame adalah sejarah kami, dia adalah citra kami. Katedral itu adalah rumah bagi banyak peristiwa bersejarah, dari perang, pandemi, hingga pembebasan," kata Macron. "Notre-Dame adalah sejarah kami. Dan hari ini, sejarah itu terbakar. Saya sungguh mengerti kesedihan yang dirasakan warga Prancis."

Tangisan warga

Sejumlah warga Paris berkumpul di luar Katedral Notre-Dame pada Senin malam waktu setempat. Mereka bersama-sama menyatakan rasa duka dengan menyanyikan lagu seperti "Ave Maria" seraya petugas pemadam kebakaran berupaya meredakan kobaran api.

Katedral yang terdaftar sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO itu hangus hanya beberapa hari sebelum Paskah.

Seorang warga Paris, Thibaud Binetruy, mengatakan dia melihat asap mengepul dari arah katedral saat sedang berjalan pulang.

"Ketika puncak menara katedral runtuh, kerumunan bereaksi dengan 'ooh' dan 'aah', saya kira kebanyakan dari mereka benar-benar terkejut melihatnya," ujarnya. "Sungguh mengerikan melihat simbol seperti itu hancur di depan matamu. Bangunan itu sudah berdiri di sana selama bertahun-tahun dan hanya dalam beberapa menit, setengahnya menghilang. Paris tanpa Notre-Dame, sungguh gila."

Sedangkan seorang wisatawan asal Polandia, Patryk Bukalski, sedang berada di sebuah kafe dekat Katedral Notre-Dame ketika dia mulai mencium bau asap.

"Seorang bartender mengatakan Notre-Dame terbakar, jadi saya pergi dan melihat sendiri peristiwa mengerikan itu," kata Bukalski.

Dia mengatakan, sejumlah orang berdiri di sekitar tempat kejadian, mereka menonton sambil menangis.

"Sungguh mengerikan, katedral itu adalah simbol Paris. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi," ucapnya.

Saksi mata lain, Anne Marie, berbicara dengan berlinang air mata.

"Bangunan itu adalah simbol monumental di Paris. Tidak hanya umat Katolik, setiap orang dari agama yang berbeda benar-benar sedih atas kejadian ini," jelasnya. "Paris tanpa Notre-Dame bukanlah Paris lagi."

Vatikan pun mengeluarkan pernyataan, mengatakan bahwa Takhta Suci Vatikan turut berduka atas kebakaran yang melahap Katedral Notre-Dame.

"Kami menyatakan duka kami bagi umat Katolik dan seluruh masyarakat Prancis. Kami berdoa bagi para petugas pemadam kebakaran dan bagi semua orang yang melakukan segala cara untuk menghadapi situasi dramatis ini," kata Vatikan.

Simbol Prancis

Batu fondasi Katedral Notre-Dame diletakkan pada 1163 oleh Paus Alexander III dan katedral tersebut selesai dibangun pada abad ke-13.

Dengan dua menara, puncak menara, dan kaca patri, Notre-Dame dianggap sebagai prestasi arsitektur serta simbol agama dan budaya di Prancis.

Terletak di Île de la Cité, sebuah pulau kecil di tengah Paris, katedral itu adalah salah satu tempat wisata paling populer di Paris dan menarik sekitar 13 juta pelancong per tahunnya.

Katedral itu bahkan menjadi saksi bisu penobatan Napoleon Bonaparte pada 1804.

Puncak menara dibangun pada abad ke-19 dalam upaya restorasi. Upaya perbaikan tersebut sebagian didukung oleh keberhasilan novel Victor Hugo berjudul "The Hunchback of Notre-Dame" yang terbit pada 1831.

Katedral itu juga menjadi rumah bagi organ pipa, salah satu alat musik paling terkenal di dunia, serta Mahkota Duri yang dipercaya sebagai peninggalan Yesus Kristus.

Presiden Konferensi Uskup-Uskup Katolik Amerika Serikat (USCCB) Kardinal Daniel DiNardo menuturkan bahwa Katedral Notre-Dame bukan hanya gereja yang megah, tetapi juga harta dunia.

"Dengan arsitektur dan seni yang agung, katedral itu telah lama menjadi simbol dan kerinduan manusia akan Tuhan," kata dia.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan