Pekan ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi perbincangan. Kali ini, bukan persoalan kebijakannya, namun soal kesehatan sang presiden.
Trump disebut-sebut mengalami kelebihan berat badan alias obesitas. Seperti kebanyakan orang Amerika lainnya, Trump memang jarang berolahraga. Sehingga berat badannya disebut mencapai 239 kilogram.
Selama setahun terakhir, berat badan Trump naik 3 pound. Hitungannya dengan tinggi 6 kaki 3 inci, Trump memiliki indeks massa tubuh atau BMI yang menempatkannya dalam kisaran kelebihan berat badan.
Namun Dokter Donald Trump, Dr Ronny Jackson menegaskan bahwa dia dalam kondisi sehat dan sangat baik. "Trump hanya seperti kebanyakan orang Amerika. Kelebihan berat badan dan tidak berolahraga secara teratur," tukas Jackson seperti dikutip CNN.
Jackson pun meyakinkan Trump untuk mulai berolahraga dan mengikuti program makan yang membantunya mendapatkan berat badan yang ideal. Jika tidak memulai penurunan berat badan, maka Trump berisiko terkena diabetes, jantung dan kolesterol tinggi.
Sebuah tes kesehatan yang pernah dilakukan Trump menunjukkan bahwa dia memiliki kolesterol tinggi dan riwayat penyakit jantung. "Trump telah setuju dan berencana dalam setahun ke depan menurunkan berat sebesar 10 sampai 15 pound. Dia antuasis untuk diet dan berolahraga," terang Jackson.
Meskipun mantan pengusaha properti itu seringkali bermain golf, namun sang dokter menyebut hal tersebut tidaklah cukup.
Trump tidak sendiri. Menurut Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional, lebih dari satu dari tiga orang dewasa dianggap kelebihan berat badan. Lalu, lebih dari satu dari tiga orang dianggap obesitas. Centers for Disease Control and Prevention merilis bahwa persentase tersebut menandakan bahwa orang dewasa yang berusia 20 dan lebih tua mengalami kelebihan berat badan atau obesitas sebanyak 70,7%.