Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, China, dimulai Jumat (4/2) waktu setempat. Pembukaan akan mengalihkan perhatian dari kritik atas hak asasi manusia (HAM), yang selama ini kerap disangkal "Negeri Tirai Bambu".
Mengutip Reuters, beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, telah mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade atas catatan hak-hak China, termasuk perlakuannya terhadap sebagian besar muslim Uighur di wilayah Xinjiang, yang oleh "Negeri Paman Sam" dianggap genosida.
"Apa yang disebut masalah hak asasi manusia China adalah kebohongan yang dibuat oleh orang-orang dengan motif tersembunyi," ujar Juru bicara Olimpiade Beijing, Zhao Weidong.
Baginya, Olimpiade adalah tontonan bagi penggemar olahraga di seluruh dunia. Di situasi saat ini, klaimnya, banyak negara yang mendukung Olimpiade Beijing.
Zhao pun menyebut, saat api Olimpiade dinyalakan, olok-olok dan boikot akan padam. Olimpiade Musim Dingin 2022 rencananya berlangsung hingga 20 Februari mendatang.
Upacara pembukaan Olimpiade berlangsung pada hari Jumat di Stadion Bird's Nest, tempat yang sama di mana Olimpiade Beijing 2008 dimulai. Catatan ini menjadikan ibu kota China sebagai kota pertama di dunia yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 membuat Olimpiade berlangsung dalam lingkaran tertutup, yang memisahkan atlet dari publik. Penonton akan terbatas pada kelompok kecil.
Zhao sesumbar, serangkaian kebijakan tersebut, termasuk tes harian untuk semua orang, bakal menekan laju penularan Covid-19. Sebelumnya, penyelenggara melaporkan, 55 infeksi baru di antara personel Olimpiade pada 2 Februari, yang menjadikannya kasus harian tertinggi hingga sekarang.
Para pejabat memperkirakan, jumlah kasus Covid-19 akan menurun setelah semua peserta di luar negeri tiba.
"Saya ingin menekankan bahwa semua metode pencegahan dan pengendalian pandemi kami pada dasarnya efektif," katanya.
Sementara itu, Komite Olimpiade Internasional bakal membatasi kapasitas arena olahraga hingga 30% penonton. Sebagian besar di antaranya diisi penduduk lokal.
Upacara pembukaan diklaim akan menjadi pembuktian Olimpiade berlangsung dengan aman dan terkendali seperti yang direncanakan.