Oprah Winfrey benar-benar menjadi bintang pada malam penganugerahan Golden Globes Minggu (7/1). Oprah yang menerima penghargaan Cecil B DeMille Lifetime Achievment tersebut berpidato tentang ketidakadilan rasial dan pelecehan seksual pada malam tersebut.
Mengenakan gaun berwarna hitam, Oprah meminta dukungan terhadap gerakan yang disebut #MeeToo. Wanita pembawa acara talkshow ternama ini memulai pidatonya dengan membahas Sidney Poitier yang menenangkan Academy Award 1964 sebagai aktor terbaik. Sidney menjadi orang kulit hitam pertama yang memenangkan Oscar, menerima penghargaan serupa seperti Oprah kemarin.
"Akan ada beberapa gadis kecil yang menonton saat ini. Bahwa saya menjadi wanita kulit hitam pertama yang diberi hadiah, ini merupakan sebuah kehormatan untuk berbagi malam dengan semua pria dan wanita luar biasa yang telah mengilhami saya. Juga yang menantang saya, yang mendukung saya dan membuat perjalanan saya sampai pada tahap ini," ucap Oprah seperti dikutip The Guardian.
Oprah juga menyematkan pidato terkait korupsi. Awalnya, dia berterima kasih kepada Hollywood Foreign Press Association atas dedikasinya untuk mengungkap kebenaran absolut. Sehingga semua orang tidak menutup mata terhadap korupsi dan ketidakadilan.
Paling menyita perhatiaan saat pidato Oprah juga menyinggung soal korban pelecehan seksual di industri Hollywood. Sembari menguatkan para korbannya yang adalah wanita. Oprah mengatakan bahwa pengungkapan masalah tersebut melampaui masalah soal budaya, geografi, ras, agama, dan politik di tempat kerja manapun.
"Saya ingin semua gadis yang menonton di sini mengetahui bahwa hari baru ada di cakrawala saat ini," tukas Oprah yang kemudian disambut gemuruh tepuk tangan meriah.
Pidato Oprah mendapat pujian dari banyak pihak. Tidak sedikit memprediksi bahwa Oprah berpeluang menjadi Presiden Amerika Serikat.
Seperti diketahui tagar #MeToo dipopulerkan untuk mau berbagi kisah eksploitasi seksual yang dialami. Sejumlah artis seperti: America Ferrera, Reese Witherspoon, Jennifer Lawrence dan Martha Stewart mengakui menjadi korban pelecehan seksual dari sejumlah produser film di Hollywood.
