Miliarder China Jack Ma, yang juga pendiri raksasa e-commerce Alibaba, mengumumkan bahwa pengiriman pertama masker wajah dan kit uji coronavirus jenis baru atau Covid-19 yang disumbangkannya tengah dalam perjalanan menuju Amerika Serikat.
"Pengiriman pertama masker dan alat uji coronavirus ke AS bertolak dari Shanghai. Semua yang terbaik untuk teman-teman kami di Amerika," tulis Jack Ma di Twitter, menandai twit pertamanya.
Jack Ma Foundation sebelumnya mengumumkan bahwa sebanyak 500.000 kit tes dan 1 juta masker akan disumbangkan ke AS.
"Belajar dari pengalaman negara saya sendiri, pengujian yang cepat dan akurat serta peralatan perlindungan diri yang memadai bagi para profesional medis paling efektif dalam mencegah penyebaran virus," tulis Ma. "Kami berharap sumbangan kami dapat membantu rakyat AS melawan pandemi!."
Menurut unggahan di akun Jack Ma di Weibo, pada 2 Maret, pihaknya telah menyumbangkan satu juta masker ke Jepang dan telah mengirimkan satu juta lainnya ke Iran pada 6 Maret. Dia kemudian menulis bahwa 1,8 juta masker dan 100.000 alat uji akan dikirim ke Eropa, termasuk ke Italia dan Spanyol, dua negara yang sangat terpukul oleh virus tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, terdapat lebih dari 3.700 kasus positif coronavirus jenis baru di Negeri Paman Sam dengan 69 orang meninggal.
Di New York City, pemerintah setempat menutup sekolah, restoran, bar, dan sejumlah ruang publik lainnya pada Senin (16/3) dalam upaya untuk menghentikan penyebaran Covid-16.
Wali Kota New York Bill de Blasio menuturkan bahwa dia memutuskan untuk bertindak karena kota itu menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Kita harus meresponsnya dengan mentalitas saat perang."
De Blasio menyatakan bahwa sekolah-sekolah negeri akan ditutup dari Senin hingga setidaknya 20 April. Setelah itu, para pejabat akan meninjau kembali kebijakan tersebut.
Secara terpisah, de Blasio kemudian mengumumkan bahwa mulai Selasa (17/3), restoran, bar, dan kafe hanya akan melayani pembelian untuk dibawa pergi dan delivery.
"Virus ini dapat menyebar dengan cepat melalui interaksi ... di restoran, bar, dan tempat-tempat di mana kita duduk berdekatan. Kita harus memutus siklus itu," kata dia.
Menurut departemen kesehatan kota, New York memiliki sekitar 27.000 restoran.
Ada pun kelab malam, bioskop, tempat pertunjukan teater, dan konser harus ditutup.
"Ini bukan keputusan yang saya buat dengan enteng. Tempat-tempat tersebut adalah bagian dari hati dan jiwa kota kita. Mereka adalah bagian dari apa artinya menjadi warga New York," sebut de Blasio dalam pernyataannya.
Kota New York, yang memiliki populasi lebih dari delapan juta, mencatat lima kematian akibat coronavirus jenis baru. Otoritas setempat menuturkan bahwa setiap korban meninggal, yang berusia 53 hingga 82 tahun, memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Gubernur New York Andrew Cuomo pada Senin memperingatkan, pihaknya membutuhkan militer AS untuk turun tangan dan membantu memperluas kapasitas rumah sakit karena jika tidak hanya menunggu bencana terjadi. De Blasio pun mengungkap hal senada.
Selain New York, Los Angeles juga telah memutuskan untuk menutup bar dan restoran. Sementara itu, 29 negara bagian AS telah mengumumkan penutupan sekolah.
Pekan lalu, Presiden Donald Trump telah mendeklarasikan darurat nasional, membebaskan dana bantuan hingga US$50 miliar.
Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) pada Minggu merekomendasikan agar acara dengan 50 orang atau lebih dibatalkan. CDC mengatakan bahwa selama delapan minggu ke depan, pertemuan seperti itu harus dibatalkan atau ditunda, menambahkan bahwa saran ini mengecualikan tempat kerja dan sekolah.
AS juga menambah larangan perjalanan dari Inggris dan Republik Irlandia, yang akan mulai berlaku pada Selasa. Ini perpanjangan dari langkah sebelumnya, yang berlaku terhadap 26 negara di Kawasan Schengen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menggambarkan Eropa sebagai "episentrum baru" dari pandemi Covid-19, yang berasal dari China akhir tahun lalu. (New York Post, BBC, dan NBC News)