Tuduhan bahwa Arnold van den Bergh, seorang notaris Yahudi, adalah pengkhianat keluarga Anne Frank disikapi dengan skeptis oleh sejumlah sejarawan. Meski demikian, sebuah buku baru karya Rosemary Sullivan menunjukkan, Arnold van den Bergh bisa mengungkapkan tempat persembunyian keluarga Frank.
Sejarawan telah menyuarakan skeptisisme mereka tentang sebuah buku yang telah mengidentifikasi van den Bergh sebagai tersangka utama pengkhianatan Anne Frank dan keluarganya kepada Nazi.
Pengkhianatan Anne Frank oleh Rosemary Sullivan, berdasarkan penelitian yang dikumpulkan oleh pensiunan detektif FBI Vince Pankoke diterbitkan pada Selasa (18/1) oleh Harper Collins dan menimbulkan perdebatan.
Dari buku itu diketahui, van den Bergh yang memimpin pasukan polisi menggrebek tempat persembunyian keluarga Frank, di atap sebuah gudang di kawasan Jordaan Amsterdam pada Agustus 1944. Van den Bergh sebagai anggota Dewan Yahudi di Amsterdam diduga memiliki akses ke tempat-tempat di mana orang Yahudi bersembunyi.
Seperti ditulis The Guardian, Kamis (20/1), Rosemarry Sullivan bukan orang pertama yang menulis tentang dugaan pengkhianat dalam keluarga Frank. Sebelumnya seorang penulis Belanda David Barnouw pernah menerbitkan buku Who Betrayed Anne Frank? pada 2003, namun dia merasa tidak yakin.
“Sejarawan yakin menuduh sang notaris itu, namun apakah lembaga tang taat hukum –Dewan Yahudi Amsterdam- memiliki akses ke daftar persembunyian orang-orang Yahudi?,” katanya.
Dalam tulisan Rosemary Sullivan van den Bergh disebut sebagai notaris yang membantu orang-orang Nazi mendapatkan karya seni secara legal. Dia dipaksa untuk menyebutkan tempat-tempat persembunyian Yahudi agar dirinya sendiri beserta keluarganya, termasuk seorang putri tidak digiring ke kamp-kamp genosida Nazi.
Para penyelidik mengatakan mereka telah menemukan referensi alamat persembunyian yang disimpan oleh Dewan Yahudi. Bukti kunci lebih lanjut dikatakan sebagai catatan anonim yang disampaikan setelah perang kepada ayah Anne, Otto Frank, satu-satunya yang selamat di antara keluarga langsung.
Catatan itu menyatakan bahwa van den Bergh telah memberikan alamat kepada Nazi termasuk di mana Otto, Anne, ibunya Edith, saudara perempuan Margot, Hermann, Auguste dan Peter van Pels, serta Fritz Pfeffer, telah berusaha bersembunyi selama dua tahun untuk menghindari penangkapan.
Direktur Anne Frank House, Ronald Leopold, memuji penyelidikan ini tetapi juga menasihati agar tidak menganggap temuan itu sebagai kemutlakan.
"Temuan yang paling istimewa adalah salinan catatan. Namun, masih banyak potongan puzzle yang tersisa. Mengenai daftar persembunyian yang dimiliki Dewan Yahudi, tentang catatan Otto Frank, dan tentang notaris itu sendiri. Ini semua adalah hal-hal yang perlu diselidiki untuk memperkuat kredibilitas teori baru. "
Sebelumnya Otto Frank yang meninggal pada 1980 dianggap memiliki kecurigaan terhadap van den Bergh namun tidak pernah mengungkapkannya di depan umum. Bergh juga sudah meninggal pada 1950. Setelah penangkapan keluarga, Anne dikirim ke kamp transit Westerbork, dan ke kamp konsentrasi Auschwitz sebelum akhirnya berakhir di Bergen-Belsen, di mana dia meninggal pada Februari 1945 pada usia 15 tahun. Catatannya selama perang diterbitkan dalam The Diary of Anne Frank dan dikenang sebagai catatan terpenting dalam tragedi Holocaust yang menewaskan kaum Yahudi.